Rupiah Kembali Melemah pada Posisi Rp15.646/Dolar AS

Rupiah Kembali Melemah pada Posisi Rp15.646/Dolar AS

Fajarasia.id – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kembali melemah penutupan perdagangan Selasa (27/2/2024) sore. Menurut Bloomberg, rupiah melemah 16 poin atau 0,10 persen pada posisi Rp15.646 per dolar AS.

Analis pasar uang, Ibrahim Assuaibi, melihat sejumlah faktor penyebab pelemahan rupiah. Di antaranya sentimen pemangkasan suku bunga dan sejumlah data ekonomi Amerika Serikat yang akan dirilis pekan ini.

“Komentar sejumlah pejabat The Fed mengisyaratkan bank sentral AS tidak terburu-buru melonggarkan kebijakannya karena inflasi masih tinggi,” ujarnya. Menurut Ibrahim, isyarat tersebut membuat dolar mendekati level tertinggi dalam tiga bulan terakhir.

Sementara itu, pelaku pasar juga sedang fokus mengamati indeks harga belanja konsumsi pribadi (Personal Consumption Expenditure/PCE). Indeks yang bakal dirilis pada Kamis (29/2/2024) merupakan ukuran inflasi pilihan The Fed.

“Indeks harga PCE diperkirakan menunjukkan inflasi yang masih stagnan,” ujar Ibrahim. Sehingga, ini hanya memberi sedikit dorongan bagi The Fed untuk mempertimbangkan pemangkasan suku bunganya.

Pada saat bersamaan, Bank of Japan kemungkinan menunda rencananya mengakhiri kebijakan suku bunga negatif. Hal itu disebabkan kondisi perekonomian Jepang yang memburuk, bahkan mengalami resesi pada kuartal keempat 2023.

Dari dalam negeri, Ibrahim melihat pelaku pasar tengah mengamati perkembangan utang pemerintah yang semakin membengkak. Kementerian Keuangan melaporkan posisi utang pemerintah pada Januari 2024 mencapai Rp8.253,09 triliun, setara 38,75 persen Produk Domestik Bruto (PDB).

Besaran tersebut memang masih di bawah batas 60 persen dari PDB, menurut Undang-Undang Nomor 17/2003 tentang Keuangan Negara. Persentasenya juga masih lebih kecil dibandingkan ketetapan ‘Strategi Pengelolaan Utang Jangka Menengah 2024-2027’ sebesar 40 persen.***

Pos terkait