Fajarasia.id- Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto mendorong pemerintah segera membentuk satgas pertambangan tanpa izin (PETI). Ini menyusul terjadinya bencana longsor besar tambang emas di Kecamatan Suwawa Timur, Provinsi Gorontalo, Minggu (7/7/2024).
“Ini telah memakan korban sebanyak 325 orang. Apalagi draft Keppres pembentukan satgas pemberantasan PETI sudah ada sejak lama,” kata Mulyanto dalam keterangannya, Selasa (16/7/2024).
Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI itu meminta pemerintah hadir dan tidak membiarkan praktik pengelolaan tambang rakyat yang berisiko tinggi tersebut. Apalagi tambang rakyat serupa tersebar di seluruh Indonesia serta melibatkan jumlah warga yang tidak sedikit.
Apalagi sejak pandemi Covid-19 yang memicu turbulensi ekonomi, bagi masyarakat kelas bawah. Pertambangan rakyat menjadi tempat bergantung mata pencaharian mereka sehari-hari untuk menyambung hidup.
Karena itu, menurut Mulyanto, pemerintah harus sungguh-sungguh memberikan perhatian. Apalagi diketahui sebanyak 27 orang meninggal dunia dan 15 orang belum ditemukan.
“Pemerintah tidak boleh menutup mata dan melakukan pembiaran. Negara harus hadir melindungi segenap bangsa Indonesia, harus ada langkah-langkah konkret bagi perbaikan tata kelola pertambangan rakyat ini ke depan,” ujarnya.****