Fajarasia.id – Jasa Marga memperkirakan potensi mobilitas masyarakat pada mudik Lebaran tahun ini akan meningkat pesat. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Hal ini tentu harus diantisipasi dengan serius oleh segenap Roadster Jasa Marga dalam menyiapkan upaya antisipasi dan strategi pelayanan operasi yang efektif. Untuk menjamin kelancaran, keamanan, kenyamanan, dan keselamatan bagi para pengguna jalan tol.
“Sesuai dengan arahan Bapak Presiden Joko Widodo dan yang juga menjadi fokus Pemerintah, seluruh sarana dan prasarana transportasi harus dipersiapkan dengan memperhatikan ketersediaan BBM. Juga aspek pelayanan, keselamatan, dan kenyamanan penumpang, dalam rangka mewujudkan Mudik Ceria Penuh Makna sesuai tagline dari pelayanan Lebaran tahun ini,” ujar Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Subakti Syukur.
Hal itu dikatakan saat menggelar Kick Off Tim Satuan Tugas (Satgas) Jasa Marga Siaga Hari Raya Idulfitri 1445H/Tahun 2024. Ini digelar di lapangan Museum Purna Bhakti, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta,Sebagaimana Rilisnya yang dikutip Redaksi pada Jumat (29/3/2024).
Jasa Marga memprediksi jumlah kendaraan yang keluar wilayah Jabotabek pada periode arus mudik H-7 sampai dengan H2 Hari Raya Idulfitri 1445 H. Yakni pada periode 3 April -11 April 2024) adalah sebesar 1,86 juta kendaraan.
“Ini naik hingga 54,13 persen terhadap normal. Dan naik 5,94 persen dari periode Lebaran 2023,” katanya.
Distribusi lalu lintas keluar wilayah Jabotabek di periode tersebut adalah mayoritas menuju ke arah Timur (Trans Jawa dan Bandung) sebesar 58,4 persen. Sementara ke arah Barat (Merak) sebesar 22,9 persen, dan ke arah Selatan (Puncak) sebesar 18,8 persen.
Subakti juga menekankan beberapa aspek yang perlu menjadi perhatian tim Satgas Jasa Marga Siaga Operasional Lebaran 2024. Di antaranya memastikan kesiapan pelayanan operasi, memperhatikan aspek keamanan dan keselamatan, menyiapkan strategi antisipasi.
“Kemudian, cara bertindak untuk penanganan pada situasi darurat seperti cuaca ekstrem, mengendalikan flow dan kepadatan di rest area. Juga membatasi kegiatan konstruksi di jalan tol selama masa operasional pelayanan Lebaran,” katanya.
Selain itu, memastikan kesiapan jalur fungsional yang akan digunakan serta mengoptimalkan penggunaan teknologi digital. Dalam melakukan monitoring dan pengolahan data kondisi lalu lintas terkini.
“Itu dapat dilakukan dengan memanfaatkan platform dan aplikasi yang tersedia. Yaitu Jasamarga Integrated Digitalmap (JID) dan aplikasi Travoy,” ucapnya.
Tak hanya itu, kata dia, untuk menjadi perhatian ialah menjaga koordinasi dengan Kepolisian, dan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan. Juga Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian PUPR, dan seluruh stakeholder terkait lainnya.
Terutama dalam melakukan pemantauan arus lalu lintas di jalan tol. Serta tindakan-tindakan lainnya yang diperlukan dalam menjaga kualitas layanan dan kinerja operasional.
“Dengan langkah mitigasi yang disiapkan serta diimbangi dengan koordinasi intens ini. Mari kita wujudkan mudik ceria penuh makna,” kata Subakti.***