Presiden Jokowi : Sentimen kesetaraan menghadapi ancaman krisis global

Presiden Jokowi : Sentimen kesetaraan menghadapi ancaman krisis global

Fajarasia.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak masyarakat untuk menyamakan perasaan guna menghadapi kegentingan global yang mengancam Indonesia. Presiden merasa masih banyak masyarakat yang belum berperasaan sama bahwa dunia tengah berada dalam kegentingan global.

“Kita merasa normal-normal saja, padahal keadaan semua negara, termasuk Indonesia, itu berada pada kegentingan global. Kita diincar oleh ancaman dan resiko-resiko resesi global, resesi keuangan, krisis pangan, krisis energi,” kata Presiden dalam Rakornas dan Musyawarah Partai Bulan Bintang di Jakarta, Rabu (12/1/2023).

Menurut Presiden, pesan serupa juga sudah disampaikan oleh Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Gerogiva awal 2023. Georgiva memprediksi sepertiga ekonomi dunia tahun 2023 akan mengalami resesi.

“Tahun 1997-1998 saja yang kena resesi hanya beberapa negara, sedikit sekali, itu sudah mengambrukkan ekonomi kita. Ini 60-70 negara diperkirakan akan ambruk ekonominya,” ucap Presiden lebih lanjut.

Presiden menyampaikan, Georgiva sudah menyatakan negara-negara yang tidak kena resesi ratusan juta penduduknya akan merasa sedang alami resesi. Karenanya, Presiden mengingatkan, masyarakat harus bersyukur atas situasi ekonomi Indonesia yang bergerak positif.

“Alhamdulillah ini patut kita syukuri, (pertumbuhan ekonomi) di Kuartal III/2022 kemarin masih di angka 5,72. Di Kuartal keempat baru dalam perhitungan, nanti akhir bulan akan disampaikan berapa, masih sangat tinggi sekali,” ucapnya lebih lanjut.

Presiden bahkan sudah mendapat informasi sudah ada 16 negara yang menjadi pasien IMF. “Kita tahun 1998 pernah jadi pasien IMF karena ekonomi kita ambruk, politik kita jatuh saat itu, ini 16 negara sudah menjadi pasien IMF,” katanya.

Dia menegaskan bahwa pesan yang disampaikan bukan bertujuan untuk menakut-nakuti. Namun sebagai peringatan bersama agar dapat menghadapi kegentingan global secara bersama.

“Sekali lagi, semuanya harus merasakan, memiliki feeling yang sama, bahwa kegentingan global ini mengancam semua negara. Karena daya saing kita semakin baik didukung infrastruktur yang pemerataannya kita lakukan di semua provinsi, Alhamdulillah itu mendukung,” jelasnya mengakhiri. ***

Pos terkait