Fajarasia.id – Fenomena hujan meteor akan mewarnai langit pada November ini. Ada dua fenomena yang akan terjadi, yakni hujan meteor Taurid, yang berasal dari rasi Taurus, dan hujan meteor Leonid, dari rasi Leo.
“Hujan meteor Taurid akan mengalami puncaknya pada 5 November mendatang. Sementara hujan meteor Leonid akan terjadi pada 17 November,” kata Peneliti Astronomi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaludin, Senin (4/11/2024).
Hujan meteor ini terjadi, sebut Thomas, disebabkan karena debu sisa komet yang masuk ke atmosfer. “Karena jumlahnya banyak maka disebut hujan meteor,” ujar Thomas.
Hujan meteor ini bisa disaksikan di seluruh wilayah di Indoneisa. Masyarakat bisa menyaksikan tanpa perlu menggunakan alat bantu.
Meski demikian, menurutnya, peneliti tidak bisa menduga ke arah mana meteor tersebut akan meluncur. Namun, ia menyarankan agar masyarakat menyaksikan ke arah rasi Taurus untuk melihat hujan meteor Taurid dan rasi Leo untuk melihat hujan meteor Leonid.
“Cara melihatnya adalah kita perhatikan langit, dan nanti akan ada bintang jatuh. Itu adalah bagian dari hujan meteor,” ucapnya.
Fenomena hujan metor ini, sebut Thomas, dapat disaksikan di wilayah yang minim polusi cahaya. Selain itu diperlukan juga cuaca cerah saat mengamati hujan meteor ini.
“Karena meteor ini redup, maka memerlukan langit yang redup dan minim polusi cahaya. Akan lebih baik jika diamati dari wilayah yang jauh dari kota,” katanya.****