Fajarasia.id – Gempa Taiwan berkekuatan 7,2 skala Richter yang berpusat di Hualien, ikut mengguncang Taipei pada Rabu (03/04/2024). Gempa yang melanda negara itu disebut yang terkuat dalam 25 tahun terakhir.
Sejumlah warga Taipei menceritakan pengalaman mereka saat gempa melanda. He Qian Xu, misalnya, kepada RRI mengatakan, gempa terjadi pada pagi hari itu sangat menakutkan.
Itu karena berlangsung sekitar satu menit. Xu yang berdomisili di Ibu Kota Taipei mengungkapkan, ia tidak sempat keluar rumah namun tetap berada di dalam ruangan yang aman selama gempa terjadi.
“Saat kejadian saya tengah berada di rumah sekitar pukul 07.15 pagi, biasanya jika terjadi gempa akan berhenti dalam 10 – 15 detik, namun hari itu gempa terjadi hampir 1 menit. Jadi, tentu saja situasi itu sangat menakutkan,” kata Xu, Jumat (5/04/2024).
“Tapi, saat itu saya tidak melarikan diri melainkan masih berada di rumah hingga kondisi stabil dan bersembunyi di lokasi yang aman di kamar saya.”
Menurut Xu, ketakutan akan gempa juga diperparah dengan adanya gempa susulan hingga lebih dari 10 kali. Sehingga, hal itu juga membuat masyarakat Taipei gugup sepanjang Rabu (03/04/2024) pagi.
“Sekitar jam makan siang gempa benar-benar berhenti, jadi sepanjang pagi hari saya pikir sebagian besar masyarakat masih gugup. Karena, saya rasa ada lebih dari 10 kali gempa susulan dan tetap memberikan dampak,” ujar pria yang berprofesi sebagai direktur urusan internasional dan anggota badan editorial Media Caixin berbasis di Beijing, Tiongkok ini.
Ketakutan juga diceritakan Wei Ting Chen yang menggambarkan gempa sangat kuat dan guncangannya bahkan membuat orang sulit berdiri. Chen yang berdomisili di Ibu Kota Taipei mengatakan, gempa Rabu (3/4/2024) pagi merupakan yang terkuat terjadi setelah 25 tahun terakhir.
“Sejumlah bangunan di Hualien runtuh akibat gempa dan menjadi yang terkuat yang pernah terjadi di Taipei dalam 25 tahun. Meskipun terjadi gempa, satu-satunya pembangkit listrik tenaga nuklir yang aktif di Taipei masih beroperasi secara normal,” kata Chen yang berprofesi sebagai pengecek fakta di Pusat FactCheck Taipei ini.
Chen menyebut meski terjadi sangat parah namun saat gempa benar-benar dinyatakan aman, masyarakat setempat kembali beraktivitas normal. Meski demikian, Chen turut menyayangkan beredarnya sejumlah foto palsu akibat gempa yang beredar di internet.
“Menurut Biro Pusat Cuaca pada 4 april sekitar pukul 07.00 pagi terjadi terjadi gempa susulan, menyebabkan sejumlah area terjadi rusak parah. Sebagian besar masyarakat melanjutkan aktivitas sehari-hari seperti biasa,” ucapnya.
“Bagaimanapun gempa susulan menyebabkan banyak masyarakat Taipei yang masih merasa khawatir. Sebagai tambahan, ada sejumlah foto-foto palsu gempa yang beredar secara online.”
Gempa Rabu (3/4/2024) di daerah pegunungan Hualien di bagian timur Taipei, menewaskan sembilan orang dan melukai lebih dari 1.000 orang. Sedangkan, hingga Kamis (4/4/2024) jumlah warga yang terperangkap meningkat pesat dari sekitar 100 menjadi 660 orang.