Badan Geologi sebut aktivitas vulkanik Ile Lewotolok masih tinggi

Badan Geologi sebut aktivitas vulkanik Ile Lewotolok masih tinggi

Fajarasia.id- Penyelidik Bumi Madya Badan Geologi Sofyan Primulyana menyebut aktivitas vulkanik Gunung Api Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) masih tinggi.

“Untuk itu Badan Geologi merekomendasikan masyarakat untuk tidak memasuki kawasan dalam radius dua kilometer dari pusat erupsi, khusus untuk sektoral ke arah selatan dan tenggara sejauh tiga kilometer,” kata Sofyan Primulyana di Lewoleba, ibu kota Kabupaten Lembata, Rabu (27/3/2024).

Gunung api yang berada pada level III atau Siaga itu kini masih menunjukkan aktivitas gempa vulkanik baik vulkanik dalam maupun dangkal, serta gempa permukaan seperti gempa letusan, embusan, dan tremor yang masih cukup mendominasi.

Ia menjelaskan keberadaan gempa-gempa dalam dan vulkanik dangkal mengindikasikan suplai magma dari bawah permukaan masih terus terjadi.

Hal ini pun terlihat secara visual dengan adanya letusan yang sifatnya strombolian radius kurang lebih satu kilometer dari pusat erupsi. Ia menyebut adanya letusan-letusan yang hampir tiap jam terus terjadi baik intensitas lemah maupun sedang.

Secara visual, kata Sofyan juga terlihat aliran lava ke sektor selatan tenggara sejauh kurang lebih 1,8 kilometer hingga saat ini.

Meski secara jangkauan aliran lava itu cenderung belum bertambah sejak hasil pengukuran terakhir, namun aliran lava di bagian puncak masih terus mengalir dan menumpuk.

Beberapa di antaranya juga cenderung mengarah ke bagian-bagian lemah daripada aliran lava yang utama, tapi tetap mengarah pada sektor selatan dan tenggara.

“Aktivitas gunung secara umum memang masih tinggi,” ucapnya.

Dengan berbagai pertimbangan terhadap aspek keselamatan masyarakat, Badan Geologi pun mengingatkan masyarakat untuk tidak memasuki kawasan yang telah direkomendasikan.

Sofyan mengimbau masyarakat tidak mendekati zona bahaya karena aliran lava dalam kondisi labil.

“Dikhawatirkan terjadi guguran-guguran lava yang lebih besar dan bisa juga berpotensi menimbulkan awan panas, itu sangat berbahaya karena suhunya sangat panas sekali,” katanya berpesan.***

Pos terkait