Fajarasia.id – Nilai tukar rupiah ditutup melemah 29 poin di level Rp15.657 atas dolar Amerika Serikat (USD) dalam perdagangan sore ini, Selasa (13/12/2022).
Pengamat Pasar Uang, Ibrahim Assuaibi, mengatakan pelemahan rupiah ini karena ada tekanan ancaman resesi yang digadang-gadang akan terjadi pada 2023.
“Isu resesi di tahun 2023 terus menjadi tranding topic diseluruh dunia. Apalagi para ekonom telah memperingatkan soal kemungkinan terjadi resesi,” jelas Ibrahim dalam rilis hariannya.
Kemudian, di tingkat global, perekonomian diperkirakan akan menghadapi penurunan untuk dua kuartal pertama di tahun mendatang.
Namun, menurut Ibrahim, meskipun ada indikasi yang jelas bahwa resesi akan terjadi, perekonomian di Indonesia diperkirakan akan tetap kuat di tengah-tengah prospek yang kurang baik.
Hal ini salah satunya didukung oleh tetap kuatnya produksi manufaktur dan konsumsi domestik yang tetap stabil.
“Perekonomian negara-negara maju mengalami penurunan produksi manufaktur, sementara perekonomian negara-negara berkembang yaitu Indonesia, menunjukkan situasi yang lebih baik dibandingkan dengan negara-negara berkembang lainnya,” kata Ibrahim.
Di samping itu, dia memprediksi untuk perdagangan besok, Rabu (14/12/2022) mata uang rupiah dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp15.640 – Rp15.710.****