Polisi Minta Masyarakat Waspada Kasus Pembunuhan Modus COD Mobil Tak Terulang Kembali

Polisi Minta Masyarakat Waspada Kasus Pembunuhan Modus COD Mobil Tak Terulang Kembali

Fajarasia.id – Seorang karyawan MRT berinisial DDY (38) tewas dibunuh dan mayatnya ditemukan mengambang di Kanal Banjir Timur (KBT) Cakung, Jakarta Timur, saat melakukan transaksi COD jual-beli mobil. Polisi memberikan imbauan kepada masyarakat agar kejadian serupa tak terulang.

“Sebagai edukasi ke depan, untuk warga masyarakat yang berniat menjual kendaraannya melalui media sosial dan lain sebagainya, ingat jangan sampai jadi korban berikutnya,” kata Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi kepada wartawan, Jumat (17/11/2023).

Sebagaimana diketahui, dalam kasus tersebut, proses transaksi jual beli dilakukan di apartemen milik pelaku di Jakarta Selatan. Saat itu korban juga dibius pelaku sebelum akhirnya dibunuh dan mayatnya dibuang di KBT. Dalam kasus tersebut, pelaku juga membuat bukti transaksi palsu untuk mengelabui korban.

Hengki berpesan kepada masyarakat agar melakukan transaksi di tempat yang ramai. Selain itu, polisi meminta masyarakat berhati-hati dengan modus bukti transaksi palsu seperti yang dilakukan dalam kasus tersebut.

“Kalau bisa transaksi di tempat yang ramai kemudian lebih dari satu orang jangan selalu mengikuti keinginan daripada pembeli. Apalagi sekarang ada modus notifikasi palsu seolah-olah transfer ini berhasil untuk meyakinkan korban, nah ini hati-hati,” ujarnya.

Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Titus Yudho Ully menambahkan agar selalu berhati-hati dalam melakukan transaksi ataupun berhubungan dengan pembeli melalui marketplace.

“Saya sedikit mengimbau kepada masyarakat agar lebih berhati-hati pada saat melaksanakan penjualan kendaraan atau apapun melalui marketplace. Karena pada saat kita berkomunikasi dengan seseorang di market place belum tentu kita mengetahui profil orang tersebut,” tuturnya.

Modus Pura-pura Beli Fortuner

Pria karyawan mass rapid transit (MRT) dibunuh oleh komplotan orang. Mayatnya dibuang ke Kanal Banjir Timur (KBT) Jakarta Timur. Mereka membunuh korban berinisial DDY itu lantaran ingin mendapatkan uang.

Kepala Subdirektorat Reserse Mobil (Kasubdit Resmob) Polda Metro Jaya AKBP Titus Yudho Ully menjelaskan salah satu pelaku punya banyak utang. Total jumlah pelaku tiga orang, dan satu masih jadi buron.

“Motif para pelaku adalah ekonomi, yang mana Saudara R memiliki utang Rp 3 miliar,” kata AKBP Titus Yudho Ully, kepada wartawan, Sabtu (11/11).

Korban berinisial DDY itu punya mobil Fortuner tahun 2020. Para pelaku pura-pura ingin menjadi pembeli. Pelaku kemudian menjalankan taktik tipu-tipu, mencetak bukti transaksi palsu untuk ditunjukkan ke DDY bahwa pembayaran mobil Fortuner itu telah selesai dilakukan.

“Kemudian pelaku bertemu dengan korban dan menunjukkan bukti transfer palsu yang telah diedit. Setelah itu, korban tidak percaya terhadap bukti transfer palsu tersebut,” kata Titus.

Selanjutnya, korban ingin pulang. Para pelaku menawarkan diri untuk mengantar. Pada momen itulah pembunuhan terjadi.

“Pada saat di perjalanan di dalam mobil, para tersangka melakukan aksinya dengan menyayat leher korban dan menusuk beberapa kali ke dada korban. Kemudian korban dibuang di saluran air BKT Cakung,” kata Titus.****

Pos terkait