Fajarasia.id – Polisi menyebut Ghatan Shaleh dan Andika terlibat cekcok sebelum terjadi penembakan, di Jatinegara, Jakarta Timur (Jaktim). Cekcok tersebut berawal dari saling mengejek di WhatsApp hingga di tempat kejadian perkara.
“Dimana berawal dari kedua pihak ini salah satunya terduga pelapor dan korban melakukan chat atau wa. Di situlah mereka terjadi mengejek,” kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly dalam konferensi pers di kantornya, Kamis (29/2/2024).
Nico pun menceritakan peristiwa sebelum terjadi penembakan. Ia mengatakan, pelaku merasa tidak terima dengan ejekan korban di WhatsApp dan langsung menghampiri korban di wilayah Jakarta Timur.
“Jadi berawal dari ejek mengejek satu sama lain sehingga terduga pelaku merasa kecewa atau terhadap korban ini sehingga dia datang ke rumahnya yang berada di wilayah Jakarta Selatan ke wilayah Jakarta Timur,” imbuhnya.
Pada saat itu, korban sedang membeli nasi goreng di sekitar kafe wilayah Jakarta Timur. Cekcok itu berlanjut hingga ke tempat kejadian perkara penembakan.
“Pada saat membeli nasgor tersebut korban didatangi oleh si terduga pelaku dan terjadi percekcokan, jadi cekcok di kafe lalu dilanjutkan di TKP dan pada saat itu terduga pelaku melakukan penembakan,” ujarnya.
Sebanyak 2 tembakan yang dilakukan oleh Ghatan. Korban terkena tembakan di sebelah tangannya pada tembakan kedua.
“Tembakan pertama ke atas dan korban ketakutan lari ke dalam ruko tersebut dan selanjutnya korban lari ke lantai 2. Di lantai 2 korban keluar melihat terduga pelaku, dan terduga pelaku menembak lagi dua kali ke arah korban dan ada kaca sehingga kaca yang ada di situ pecah dan mengenai tangan korban,” jelasnya.
Lebih lanjut, polisi telah menyita barang bukti berupa pecahan kaca dan 2 peluru. Sementara, polisi menyebut, Ghatan telah membuang senjata api yang ia gunakan saat beraksi ke Sungai Ciliwung.
“Selanjutnya penyidik melakukan langkah-langkah pemeriksaan terhadap 4 orang saksi yang ada di TKP, berikutnya menyita barang bukti pecahan kaca, selongsong peluru dan 1 peluru yang masih aktif,” pungkasnya.***