Fajarasia.id – Inspektur Jenderal Kementerian Agama atau Kemenag, Faisal Ali Hasyim, memberikan tanggapan terkait pelayanan terhadap jemaah haji selama di Arafah – Muzdalifah – Mina (Armuzna) yang sempat menjadi sorotan karena dianggap tidak profesional dan mengecewakan.
Faisal mengakui bahwa itu memang terjadi dan di luar kontrol otoritas Pemerintah Indonesia.
“Kami tidak pungkiri, itu memang terjadi, tapi itu bukanlah dominan sekali dan Pak Menteri kita sudah protes juga ke pihak Mashariq,” ujar Faisal, Jumat (4/8/2023).
Mashariq merupakan perusahaan yang diberikan mandat oleh Pemerintah Arab Saudi untuk mengelola layanan Armuzna. “Jadi memang layanan Armuzna itu betul – betul uncontrol kita, jadi kita bayar dan semua negara melakukan hal yang sama,” ujar Faisal.
Selain di luar kontrol, Faisal mengatakan hal itu hanya ulah satu sampai dua orang saja, sehingga jika diviralkan seolah–olah jadi banyak. “Cuma kan karena sekarang zaman media sosial, jadi yang satu dua ini kalau diviralkan seolah–olah jadi banyak kan. Jadi secara umum relatif sudah bagus ya sebenarnya, mungkin kita bisa bandinginlah sama tahun–tahun sebelumnya,” ucapnya.
Ia menyatakan kejadian tersebut bukan hanya menimpa jemaah Indonesia saja, jemaah dari negara lain pun merasakan demikian. “Malaysia juga begitu. Negara–negara lain mungkin mereka protes juga kan,” ujarnya.
Sebelumnya, sempat menjadi sorotan saat berada di Arafah, jemaah haji Indonesia di beberapa maktab mengeluhkan distribusi makanan yang terlambat hingga berjam-jam. Makanan yang dinilai tak sesuai selera Indonesia, hingga masalah tenda yang panas dan terlalu sesak.
Namun, menurut Faisal, hal ini akan dijadikan catatan untuk ke depannya agar pelayanan kepada para jemaah haji Indonesia menjadi lebih baik. “Pada saat tahun haji di tahun depan, kami akan coba lebih pastikan lagi layanannya agar lebih bagus,” ucap Faisal.****