Fajarasia.id – Pemerintah didorong untuk memantau mekanisme penularan dari cacar monyet atau monkeypox (Mpox) untuk mencegah penyebaran. Hal itu disampaikan Praktisi Kesehatan Masyarakat, Ngabila Salama.
Menurutnya perlu untuk mengetahui apakah ada laporan kasus airborne atau penyebaran lewat udara atau tidak pada kasus Mpox. Mengingat kalau ini yang terjadi bisa mempercepat penularan seperti kasus penularan Covid-19.
“Terus dipantau mekanisme penularan setiap kasus. Dan melihat perkembangan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan kejadian di sejumlah negara,” kata Ngabila dalam keterangannya, Rabu (28/9/2024).
Kemudian, kata Ngabila, pemerintah sebaiknya melakukan proses pengurutan DNA lengkap pada setiap kasus positif Mpox ini untuk melihat varian yang ada. “Trennya apakah varian tersebut lebih cepat menular tau ada dampak fatalitas atau kematian yang tinggi,” ujarnya.
Selanjutnya adalah mitigasi risiko jika terjadi eskalasi kasus dengan cara mendeteksi, mencegah, dan merespons. “Deteksi dengan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) dan WGS, lalu pencegahan dengan vaksinasi baik program gratis atau berbayar dan merespons dengan kapasitas ruang isolasi dan rujukan tingkat pertama dan lanjutan,” ucapnya.
Menurutnya, Mpox harus dianggap sebagai penyakit menular seksual sehingga pendekatannya lebih kepada pencegahan. “Sebaiknya vaksinasi secara umum dapat dijual bebas dan masuk dalam rekomendasi Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI),” katanya.***