Fajarasia.co – Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM) Teten Masduki, menginginkan industri furnitur nasional menguasai pasar global. Ia mencontohkan, China sudah masuk pasar global karena terlebih dahulu menguasai pasar dalam negerinya.
“Kita harus memperkuat pasar domestik, karena pasar kita sangat besar. Nah, kebijakan substitusi impor kita harus diarahkan untuk masuk ke pasar global,” kata Teten, lewat keterangannya, Rabu (28/9/2022).
“Kita harus seperti itu. Dan itu harus menjadi strategi kita ke depan,” ujarnya.
Teten mengatakan, pemerintah sedang terus memperkuat pasar produk dalam negeri. Salah satunya dengan menetapkan 40 persen belanja negara (APBN dan APBD) harus menyerap produk UMKM.
Bila kebijakan 100 persen menyerap produk lokal diterapkan, ia meyakini kinerja UMKM Indonesia bakal semakin kuat. Termasuk kebijakan substitusi impor.
“Terlebih lagi, prosedur untuk masuk e-Katalog LKPP dan katalog daerah, sudah dipermudah. Dari 8 prosedur menjadi 2 prosedur saja,” ucapnya.
Meski demikian, Teten menekankan belanja pemerintah juga harus produk yang berkualitas. Untuk itu, solusinya adalah mendorong terjadinya kemitraan antara usaha besar dengan UMKM.
Misalnya, penyediaan komponen untuk industri besar, sekitar 40-50 persen dipasok dari UMKM. Apalagi, terkait kemitraan tersebut, sudah diatur dalam Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker).
“Bagi usaha besar yang melakukan kemitraan, ada insentif pajak. Dan bagi UMKM terkecualikan dari aturan mengenai pengupahan buruh,” kata Teten.****
