Menko Polhukam: Kebutuhan Masyarakat Terhadap Tanah akan Melonjak

Menko Polhukam: Kebutuhan Masyarakat Terhadap Tanah akan Melonjak

Fajarasia.id – Menko Polhukam Hadi Tjahjanto menyatakan, kebutuhan masyarakat Indonesia terhadap tanah akan melonjak. Sebab, kata dia, terdapat prediksi jumlah penduduk Indonesia akan mencapai 317 juta jiwa pada tahun 2040.

“Ada satu prediksi bahwa tahun 2040, penduduk di Indonesia kurang lebih 317 juta (jiwa, red). Kalau 317 juta (penduduk, red), maka kebutuhan akan tanah, itu pasti akan melonjak,” kata Hadi saat menjadi pembicara kunci Rakornas Kementerian ATR/BPN 2024 di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat, Kamis (7/3/2024).

Hal tersebut, dikatakannya akan mengakibatkan permintaan akan tinggi. “Sehingga, harus dilakukan upaya supaya tidak terjadi hilang kendali (discontrol),” ujar dia.

Dia juga mengatakan, pertanahan dengan tata ruang harus disinergikan. “Kuncinya itu, sinergi pertanahan dan tata ruang,” ujar dia.

“Kita sudah melaksanakan pemetaan, pendaftaran. Kita telah melaksanakan pembuatan tata ruang yang berkualitas, dan juga menggunakan integrasi data pertanahan.”

Berdasarkan data Kemenko Polhukam yang dipaparkannya, terdapat 2.163 laporan masyarakat, pada tahun 2022. Isu pertanahan dari data tersebut, mencapai 1.406 laporan atau 65 persen kepada Kemenko Polhukam.

Tapi, persentase laporan pertanahan mengalami penurunan tiga persen, pada 2023, yaitu 63 persen. Sedangkan jumlah laporannya lebih banyak, yaitu 2.144 laporan.

Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyatakan, banyak hal dapat dilakukan. Meski dia mengatakan, hanya mendapat waktu singkat, yaitu tujuh hingga delapan bulan menjabat menteri ATR/BPN.

“Yang pasti saya akan melanjutkan program program yang dijalankan selama ini. Tersisa beberapa pekerjaan rumah, misalnya untuk pendaftaran tanah sistemtis dan lengkap (PTSL),” kata AHY kepada rri.co.id di tempat yang sama.

AHY menerangkan, PTSL tersebut terdiri dari 120 juta bidang tanah. “Yang harus dituntaskan pada tahun 2024, dan sampai hari ini selesai 110-an juta,” ucap AHY.

“Artinya, kurang 10 juta bidang tanah lagi belum diselesaikan. Di sinilah saya berupaya mengejar target seratus hari pertama, kami berharap ada progresnya.”

Menurut dia, tidak muluk target seratus hari pertamanya sebagai menteri ATR/BPN. Tapi, kata dia, juga akan menyelesaikan persoalan lain setelah PTSL.

“Tadi, ketika ada Ibu Menkeu (Sri Mulyani), saya menyampaikan mohon ada dukungan. Karena untuk mencapai selain PTSL, kami juga ingin mengejar Rencana Detail Tata Ruang (RDTR), termasuk seratus kota lengkap di Indonesia,” kata AHY.

Bahkan, kata AHY, terdapat target lainnya, termasuk yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo dan lainnya. “Oleh karena itu, kami memperjuangkan sumber daya cukup, tapi semangatnya adalah target tersebut dapat dicapai dengan baik,” ucap AHY.

Dari semua itu, AHY mengungkap hal yang menurutnya menjadi suara rakyat. “Tapi, dari semua itu, yang didambakan masyarakat adalah memberantas mafia tanah, ini banyak sekali laporannya,” kata AHY.***

Pos terkait