Fajarasia.id – Serangan roket yang terjadi di lapangan sepak bola di Dataran Tinggi Golan wilayah yang diduduki Israel terjadi pada Sabtu (27/7/2024). Israel menuduh kelompok Hizbullah di balik serangan yang menyebabkan 12 orang tewas, akibatnya terjadi ketegangan antar kedua pihak tersebut.
Atas kejadian itu Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu) dan Kedutaan Besar RI (KBRI), terus melakukan pemantauan terhadap situasi di Lebanon. Termasuk, kemungkinan terjadinya eskalasi konflik bersenjata.
Pada saat yang sama, Kemlu RI mengimbau Warga Negara Indonesia (WNI) di Lebanon, untuk mempertimbangkan melakukan perjalanan ke luar negara itu. Kata Direktur Pelindungan WNI (PWNI), Judha Nugraha dalam keterangannya Rabu (31/7/2024).
“Merespon perkembangan terakhir, KBRI Beirut telah memperbaharui imbauan kepada para WNI di Lebanon. Para WNI diminta meningkatkan kewaspadaan, mempertimbangkan keluar wilayah Lebanon mengingat penerbangan komersial masih beroperasi,” ujar Judha.
Secara khusus Judha juga menyarankan para WNI sementara berlindung di “Safe House” KBRI Beirut. Pihak KBRI juga telah menyiapkan nomor hotline jika terjadi situasi darurat.
“Bagi para WNI yang berada di Lebanon Selatan disarankan untuk sementara waktu berlindung di Safe House KBRI Beirut. Dalam situasi darurat agar segera menghubungi hotline KBRI Beirut (+961 7081 7310),” kata Dir PWNI.
Menurut Judha, kondisi WNI dalam keadaan baik, tenang dan selamat. Terutama, mereka yang berdomisili di Lebanon Selatan.
“Komunikasi terus dijalin untuk memantau kondisi para WNI, hingga saat ini mereka dalam keadaan baik, tenang dan selamat. Terdapat 14 WNI yang menetap di wilayah Lebanon Selatan,” ucapnya.
“Dan, mereka memutuskan tetap tinggal di rumah masing-masing karena merasa situasi masih relatif aman.”
Berdasarkan data lapor diri KBRI Beirut, terdapat 203 WNI yang menetap di Lebanon. Serta, sekitar 1.232 personil TNI yang bertugas di UNIFIL.****