BI Kaltim: Gerakan tanam cabai mampu redam inflasi

BI Kaltim: Gerakan tanam cabai mampu redam inflasi

Fajarasia.id – Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur (BI Kaltim) Budi Widihartanto mengatakan, gerakan menanam cabai yang diinisiasi banyak pihak selama ini terbukti mampu meredam laju inflasi, sehingga gerakan ini perlu diintensifkan.

“Dari rekam jejak inflasi di Kaltim, selain faktor transportasi, cabai juga memiliki andil besar terhadap naiknya inflasi, sehingga menanam cabai di pekarangan rumah menggunakan pot, plastik tanaman, dan lainnya perlu terus digalakkan,” ujar Budi di Samarinda, Jumat(4/8/2023).

Selain cabai, komoditas lain yang juga perlu ditanam di pekarangan rumah untuk menahan laju inflasi antara lain, tomat dan berbagai jenis sayur mayur, karena komoditas ini dibutuhkan hampir setiap hari dalam rumah tangga.

Berkat gerakan menanam cabai yang telah dilakukan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kaltim bersama pihak terkait, serta upaya lainnya, inflasi di Kaltim tidak terlalu dalam.

Tertahannya laju inflasi ini salah satunya dapat dilihat pada Juli tahun ini, yang tercatat 0,43 persen (mtm), padahal di bulan tersebut berpotensi mengalami inflasi lebih tinggi karena banyaknya peristiwa yang menjadi pemicu.

Peristiwa yang bisa menjadi pemicu tersebut antara lain pada Juli beririsan libur sekolah yang menyebabkan harga tiket pesawat naik, tahun ajaran baru yang menyebabkan pemenuhan kebutuhan sekolah, kemudian banyak kegiatan syukuran pulang haji dan sejumlah kegiatan lain.

“Dalam menjaga stabilitas inflasi Kaltim, TPID di seluruh Kaltim juga terus berupaya melakukan berbagai pengendalian inflasi melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP),” katanya.

Sebagai upaya menjaga keterjangkauan harga, pada Juli pun telah dilakukan Gelar Pangan Murah Produk Peternakan oleh TPID Kota Samarinda, termasuk gelaran Festival Pangan Lokal dan Gerakan Pangan Murah oleh TPID Kota Bontang.

“Kemudian TPID Kota Samarinda, TPID Kabupaten Kutai Kartanegara, dan TPID Kota Bontang secara aktif melaksanakan pemantauan dan evaluasi persediaan elpiji 3 kg di tingkat agen, sehingga menahan laju inflasi dari sisi bahan bakar rumah tangga,” ujar Budi.***

Pos terkait