Fajarasia.id – Belgia mengecam Knesset Israel untuk mencap badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) sebagai kelompok “teroris” dan mencabut kekebalan diplomatiknya.
Belgia menggarisbawahi bahwa pekerjaan badan tersebut “sangat penting” bagi Palestina “dalam menghadapi situasi kemanusiaan yang dramatis di Gaza.”
“Belgia mengutuk upaya parlemen Israel untuk mengklasifikasikan UNWRA sebagai organisasi teroris dan menghapus kekebalan stafnya,” kata Menteri Luar Negeri Belgia Hajda Lahbib yang dikutip Minggu 2 Juni 2024.
Dia menggarisbawahi bahwa pekerjaan badan tersebut “sangat penting” bagi Palestina “dalam menghadapi situasi kemanusiaan yang dramatis di Gaza.”
Uni Eropa pada hari Jumat juga menyuarakan “keprihatinan yang mendalam” atas perdebatan yang sedang berlangsung di Israel apakah akan mencap UNRWA sebagai kelompok teroris.
“Uni Eropa sangat prihatin dengan diskusi di Knesset Israel untuk menetapkan UNRWA sebagai organisasi teroris, dan menghapus kekebalan dan hak-hak istimewa para stafnya,” kata Josep Borrell, kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, dalam sebuah pernyataan.
Israel telah melanjutkan serangan brutal di Gaza sejak serangan oleh Hamas pada 7 Oktober lalu, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera.
Lebih dari 36.000 warga Palestina telah terbunuh di Gaza, sebagian besar dari mereka adalah perempuan dan anak-anak, dan hampir 82.000 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Hampir delapan bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza terbaring dalam reruntuhan di tengah-tengah blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan.
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional, yang keputusan terakhirnya memerintahkan untuk segera menghentikan operasinya di Rafah, di mana di mana lebih dari satu juta orang Palestina telah mencari perlindungan dari perang sebelum diserang pada tanggal 6 Mei.***