Fajarasia.id – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi memastikan importasi beras yang dilakukan pemerintah sangat terukur. Hal itu terbukti dari harga di tingkat petani yang tak jatuh di tengah importasi dilakukan sejak 2023 lalu.
“Waktu itu kan wah ini kalo impor akan, kita impor 3 juta. Harga di petani jatuh gak? engga, karena importasinya terukur,” ucapnya usai hadir dalam Rakornas Penanganan Kerawanan Pangan dan Gizi 2024 di Depok, Jawa Barat, Selasa (27/2/2024).
Arief menjelaskan, importasi terukur tersebut mempertimbangkan jumlah produksi dalam negeri. Kemudian jumlah beras impor yang masuk, termasuk yang bakal menjadi Cadangan Pangan Pemerintah (CPP).
Arief mengatakan, pemerintah tak hanya punya kewajiban untuk menjaga harga di tingkat petani, tapi juga di konsumen. Sehingga keseimbagan harga antara hulu dan hilir harus terjaga dengan baik.
“Hulu dan hilir Pak Presiden pesennya harus dijaga dengan baik. Tapi pada saat harga di hilir itu sudah lebh dari Rp16 ribu di beberapa tempat, Pak Presiden minta diguyur,” ucapnya.
Diketahui, di tahun 2024 pemerintah telah menetapkan kuota impor sebesar 2 juta ton beras. Kemudian pemerintah menambah lagi kuota impor sebanyak 1,6 juta ton sebagai langkah antisipasi.***