Atas Saran Jokowi, Joe Biden Akhirnya Minta Rumah Sakit di Gaza Dilindungi

Presiden Joko Widodo meminta Presiden AS Joe Biden menghentikan kekejaman di Gaza
Presiden Joko Widodo meminta Presiden AS Joe Biden menghentikan kekejaman di Gaza

Fajarasia.id -Presiden Joko Widodo meminta Presiden Amerika Serikat Joe Biden menghentikan kekejaman yang sedang berlangsung di Gaza.

Presiden Jokowi mengunjungi AS dalam rangka menghadiri pertemuan tingkat tinggi negara-negara Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) di San Francisco, mulai 15 sampai 17 November.

Saat menyampaikan pernyataannya sebelum mengadakan pertemuan bilateral dengan Biden di Gedung Putih, Washington, Senin(13/11) yang lalu, presiden yang akrab disapa Jokowi itu menandaskan gencatan senjata di Gaza harus dilakukan demi kemanusiaan.

“Indonesia meminta AS untuk berbuat lebih banyak untuk menghentikan kekejaman di Gaza. Gencatan senjata adalah suatu keharusan demi kemanusiaan,” kata Jokowi dalam transkrip resmi yang dirilis Gedung Putih.

Gedung Putih mengatakan Jokowi juga menyampaikan pesan persatuan yang dikeluarkan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dalam KTT OKI di Riyadh, Arab Saudi, Sabtu pekan lalu.

Kedua pemimpin sepakat bahwa mereka harus bekerja sama dengan mitra regional lainnya guna mewujudkan perdamaian melalui solusi dua negara, kata Gedung Putih.

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pun akhirnya meminta pemilihan dengan mendesak Israel untuk melindungi rumah sakit utama di Gaza.

“Ini adalah harapan dan ekspektasi saya bahwa akan ada tindakan yang tidak terlalu mengganggu terkait rumah sakit,” kata Biden kepada wartawan di Ruang Oval ketika ditanya apakah dia telah menyatakan keprihatinannya kepada Israel mengenai masalah ini, Senin (13/11). dikutip dari AFP.

“Rumah sakit harus dilindungi,” ujar Biden menambahkan.

Biden sendiri menyerukan hal itu saat menandatangani inisiatif penelitian kesehatan wanita bersama Ibu Negara Jill Biden.

Menurut Biden bahwa dia “berhubungan dengan Israel” mengenai masalah tersebut. Ia juga mengatakan upaya sedang dilakukan untuk menjamin pembebasan tawanan yang ditahan di Gaza.

“Itu juga sedang dinegosiasikan. Qatar terlibat dan saya tetap berharap,” katanya.

Sebelumnya pesawat tempur dan tank Israel berputar-putar di sekitar rumah sakit di Jalur Gaza, mengepung fasilitas-fasilitas medis di wilayah tersebut.

Sejak Jumat (10/11) lalu, ada empat rumah sakit di Gaza yang dikepung oleh militer Israel. Di antaranya Rumah Sakit al-Rantisi, Rumah Sakit al-Nasr, Rumah Sakit Al Shifa, dan rumah sakit mata dan kesehatan jiwa.

Sekitar 1.000 orang berlindung di al Rantisi, yang menjadi satu-satunya rumah sakit di Gaza yang khusus merawat anak-anak penderita kanker. Akhir pekan lalu, Israel menyerang kendaraan di luar al-Rantisi yang berada di utara Gaza.

Kompleks Rumah Sakit Al Shifa pada akhir pekan lalu juga dirudal Israel. Serangan itu bahkan tak terjadi satu kali saja.

Juru bicara Kemenkes Gaza Ashraf Al Qudra mengatakan Jumat lalu Israel mengebom gedung RS Al Shifa sebanyak lima kali sejak Kamis (10/11) malam.

Israel menuduh Hamas menggunakan Al Shifa sebagai tameng untuk tujuan militer. Namun Hamas membantah tuduhan Israel dan mengatakan Al Shifa menampung lebih dari 40 ribu pengungsi Gaza.

Hukum humaniter internasional berdasarkan Konvensi Jenewa 1949 menyebut rumah sakit sebagai objek sipil, mendapatkan perlindungan.****

Pos terkait