Pilot Pesawat Super Tucano Laporkan ‘Blind’ Sebelum Jatuh di Pasuruan

Pilot Pesawat Super Tucano Laporkan 'Blind' Sebelum Jatuh di Pasuruan

Fajarasia.id – TNI AU menyampaikan kronologi sebelum dua pesawat tempur jenis Super Tucano dengan nomor ekor TT-3111 dan TT-3103 mengalami kecelakaan di sekitar Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Kabupaten Pasuruan. Awak pesawat disebut sempat mengatakan blind atau tidak dapat melihat.

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispenau) Marsekal Pertama TNI R Agung Sasongkojati awalnya mengatakan pesawat take off satu per satu pada pukul 10.51 WIB. Pesawat kemudian membentuk formasi. Agung mengatakan, dalam formasi ini, posisi pesawat saling berdekatan.

“Saya bisa jelaskan bahwa mereka terbang formasi. Take off satu per satu, setelah naik ke atas mereka bergabung menjadi satu kesatuan pesawat yang formasi, formasi tuh dekat sekali,” kata Agung dalam konferensi pers di Halim, Jumat (17/11/2023).

Selanjutnya, menurut Agung, pesawat sempat keluar-masuk awan dengan keadaan awan tipis. Namun Agung menyebut awan seketika menebal.

“Pada saat mereka climbing, mereka masuk ke awan in out in out, artinya awannya tipis-tipis saja. Namun awan itu tiba-tiba menebal dengan pekat, bahkan pesawat yang dekat saja yang jaraknya mungkin hanya sekitar 30 meter itu tidak kelihatan, karena sangat tebal,” kata Agung.

Agung mengatakan kondisi ini membuat pilot sempat mengatakan blind atau tidak dapat melihat. Dengan laporan tersebut, membuat pesawat lain yang dalam posisi formasi akan saling menjauh.

“Para penerbang mengatakan blind, blind atau dalam bahasa Indonesianya buta, tidak terlihat. Itu adalah prosedur, dan prosedur ini yang menyelamatkan 2 pesawat,” ujarnya.

“Pada saat mereka mengatakan blind maka secara otomatis sesuai prosedur pesawat-pesawat saling menjauhkan diri,” sambungnya.

Selanjutnya, disebutkan terdengar dua kali suara locater transmitter (LT) atau indikator yang menunjukkan kondisi pesawat. Dua pesawat tempur Super Tucano ini lantas disebut hilang kontak pada 11.18 WIB.

“Pada saat mereka mengatakan blind, maka secara otomatis sesuai prosedur pesawat-pesawat saling menjauhkan diri. Pada saat mereka menjauhkan diri terdengar suara LT atau mesin locater transmitter berarti terdengar sesuatu yang terjadi pada pesawat. Kemudian, saya tidak tahu berapa lama, terdengar suara LT lagi yang kedua,” kata Agung.***

Pos terkait