Fajarasia.id – Peristiwa seorang pemuda pengemudi mobil (Eddie Irizarry) diduga melanggar lalu lintas ditembak polisi hingga tewas kembali terjadi. Bahkan, pihak polisi mendapat pembelaan dari pengadilan lantaran sang hakim menolak dakwaan pembunuhan dan lainnya terhadap terdakwa polisi di Philadelphia, Amerika Serikat (AS).
Sebab, Hakim Kota Wendy Pew setuju dengan pengacara polisi sebagai terdakwa di persidangan. Seperti dikutip dari laman AP, Sabtu (30/9/2023), sang pegacara menyebut, petugas tersebut mungkin mengkhawatirkan nyawanya.
Pengacara terdakwa polisi lalu lintas itu, juga mengatakan, sang pengemudi, Eddie Irizarry (27), memiliki senjata. Hal tersebut diungkap dalam persidangan di Philadelphia, Selasa (26/9/2023).
Sedangkan terdakwa polisi itu mengonfrontasi, awalnya digambarkan oleh polisi sebagai petugas menembak pengemudi tersebut. Itu, setelah dia menghantamnya dengan pisau di luar mobil.
Kerabat Irizarry tampak terkejut dan putus asa dengan keputusan Pew, hingga akan diajukan banding oleh jaksa. Aracelis Brown, sepupu Irizarry, sebagai pihak korban pembunuhan itu mengatakan, polisi tidak perlu menembak mati seseorang hanya karena mereka ngebut, atau bertindak tidak rasional.
“Kami akan terus memperjuangkan keadilan. Karena itu (penolakan hakim terhadap dakwaan pembunuhan oleh petugas polisi, red) salah,” kata Brown.
Rekaman kamera tubuh polisi diperlihatkan dan menunjukkan, pada sidang pendahuluan terhadap Petugas Mark Dial, yang kemudian dipecat. Rekaman video kamera itu, menunjukkan Irizarry memegang pisau di dekat kaki kanannya ketika polisi mendekati kendaraannya saat berhenti.
Para petugas menghentikan Irizarry di jalan perumahan, setelah pengejaran singkat. Itu dipicu oleh cara mengemudi Irizarry diduga tidak menentu.
Pengacaranya berpendapat, Dial bertindak untuk membela diri ketika dia menembakkan senjatanya dari jarak dekat. Tepatnya, tidak lama setelah tengah hari, pada (14/8/2023).
Sedangkan, rekaman kamera tubuh polisi itu, juga menunjukkan Dial menembak Irizarry sekitar tujuh detik setelah keluar dari SUV polisi dan berjalan menuju sedan. Rekaman di tubuh petugas polisi itu, merekam Dial menembakkan total enam putaran.
Sebelumnya, telah terjadi kasus serupa di Nanterre, pinggiran Kota Paris, Prancis, pada Selasa (27/6/2023). Bahkan akibat peristiwa penembakan pemuda Prancis itu, juga sama seperti hasil putusan hakim di Philadelphia, yaitu terjadi kerusuhan hingga penjarahan di pusat perbelanjaan.
Philadelphia dikabarkan darurat karena terjadi aksi damai yang berunjuk bentrokan warga dengan para aparat keamanan setempat.***