Pedagang Pasar Kutabumi Minta Dibentuk Tim Investigasi Independen

Pedagang Pasar Kutabumi Minta Dibentuk Tim Investigasi Independen

Fajarasia.id – Para pedagang Pasar Kutabumi, Kabupaten Tangerang, terus mencari keadilan usai tragedi penyerangan yang dilakukan ratusan preman. Mereka pun meminta DPRD Kabupaten Tangerang membentuk tim investigasi independen.

Salah seorang pedagang Pasar Kutabumi, Prihadi mengatakan, pihaknya meminta agar ada tim investigasi independen. Tujuannya untuk mengusut tragedi berdarah penyerangan, penganiayaan, dan penjarahan pedagang Pasar Kutabumi.

Sebab, menurut dia, pihak kepolisian terkesan lambat dalam mengusut kasus tersebut. Karena hingga kini polisi baru menangkap dan menetapkan tiga orang sebagai tersangka. “Sedangkan aktor itelektual di balik insiden tersebut belum juga ditindak,” kata Prihadi, Selasa (3/10/2023).

Permintaan atas dibentuknya tim ivestigasi independen itu, lanjut dia, sudah disampaikan kepada DPRD Kabupaten Tangerang melalui rapat dengar pendapat. “Kami ingin ada kepastian hukum dari aparat penegak hukum. Kami ingin berdagang dengan nyaman dan aman,” ucapnya.

Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Tangerang, Nasrullah Ahmad Jaelani, menyesalkan dan menyayangkan tragedi penyerangan tersebut. Dia meminta pihak kepolisian untuk segera mengusut secara tuntas.

Nasrallah pun berjanji akan memanggil Direksi Perumda Niaga Kerta Raharja Kabupaten Tangerang. Karena menurutnya, Direktur Perumda Niaga Kerta Raharja Kabupaten Tangerang harus ikut bertanggung jawab.

Sementara, Kasat Reskrim Polresta Tangerang, Kompol Arief Nazarudin Yusuf mengatakan bahwa pihaknya akan memberikan pernyataan resmi. Namun, setelah rampung tahapan seluruhnya. “Nanti ya, soalnya masih melengkapi keterangan saksi dan petunjuk oleh penyidik,” ujarnya.

Diketahui, ratusan preman berseragam ormas yang diduga disewa oleh Perumda Niaga Kerta Raharja Kabupaten Tangerang, menyerbu pedagang Pasar Kutabumi, Kecamatan Pasar Kemis pada Minggu (24/9/2023) petang. Tidak hanya menganiaya para pedagang, mereka juga merusak los/kios dan menjarah dagangan serta uang para pedagang.

“Tiba-tiba ratusan ormas langsung menggeruduk, mereka membawa kayu, palu godam dan besi. Saya langsung dipukul di bagian kepala, punggung, dan lengan hingga luka-luka,” kata Edwar Simbolon, salah satu pedagang asesoris di Pasar Kutabumi.****

Pos terkait