Menko PMK: Sektor Swasta Bantu Perangi Pengangguran

Menko PMK: Sektor Swasta Bantu Perangi Pengangguran

Fajarasia.id – Pemerintah terus berusaha menekan angka pengangguran di Indonesia, salah satunya melalui kolaborasi dengan pihak swasta. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan, sektor usaha dan industri memiliki peran strategis dalam upaya memerangi pengangguran di Tanah Air.

Dia membeberkan, sebanyak 32 persen anak-anak lulusan SMA/SMK/sederajat memilih melanjutkan pendidikannya ke Perguruan Tinggi. Namun, sisanya yakni 68 persen memilih untuk tidak melanjutkan ke Perguruan Tinggi.

“Sekitar dua juta anak-anak lulusan baru atau fresh graduate membutuhkan lapangan pekerjaan. Lulusan dari perguruan tinggi saja sekitar 1,6 juta untuk masuk dunia kerja,” kata Muhadjir dalam acara kerja sama antara Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) dengan PT OS Selnajaya, di Jakarta, Kamis (10/8/2023).

Oleh karena itulah, lanjutnya, dibutuhkan peran pihak swasta untuk menanamkan investasi, khususnya padat karya di Indonesia. Menurutnya, jika investasi ini terbuka lebar, dan orientasinya pada padat karya maka akan menciptakan lapangan kerja.

“Karena yang dibutuhkan itu investasi padat karya, padat modal, dan teknologi untuk menciptakan lapangan pekerjaan,”

Pada kesempatan itu, Muhadjir mengapresiasi kerja sama antara ICMI dengan PT OS Selnajaya. Menurutnya, kerja sama tersebut dapat menyiapkan sumber daya manusia menjadi tenaga produktif yang memiliki kemampuan dan keterampilan relevan yang tinggi.

Sementara itu, Presiden Direktur PT OS Selnajaya Indonesia, Satoshi Miyajima mengatakan, permintaan tenaga kerja dari Indonesia untuk ke Jepang semakin meningkat. Oleh karenanya, OS Selnajaya terus membangun pusat rekruitmen di Indonesia untuk memberikan pelatihan.

“Permintaan tenaga kerja dari Indonesia akan meningkat tahun ke depan, karenanya, kami terus membangun pusat rekruitmen kami di Indonesia. Kami harap kerja sama dengan ICMI ini ini memungkinkan untuk membangun sistem di seluruh Indonesia,” kata Miyajima.

Miyajima membeberkan, sejumlah bidang pekerjaan yang paling membutuhkan tenaga kerja asing, salah satunya Indonesia untuk di Jepang di antaranya otomotif, industri pengolahan makanan atau minuman. “Kemudian konstruksi, caregiver, building cleaning, perikanan, pertanian, logistik,” kata Miyajima, menjelaskan.

PT OS Selnajaya pun, lanjut Miyajima, telah mengirimkan SDM Indonesia ke Jepang sebanyak 2500 orang selama tahun 2023. Adapun di tahun 2024 OS Selnajaya menargetkan sebanyak 4800 SDM Indonesia dikirimkan ke Jepang.

“Tahun 2025 kami targetkan 6800 SDM Indonesia dikirim ke Jepang. Kemudian tahun 2026 sebanyak 9000 orang kami kirimkan ke Jepang,” ujar Miyajima.

Ketua Umum Majelis Pengurus Pusat (MPP) ICMI Arif Satria mengatakan, PT OS Selnajaya mampu memberikan pelatihan bagi SDM Indonesia sehingga memiliki bekal keahlian sebelum diberangkatkan ke Jepang. Karena, lanjutnya, sertifikasi merupakan hal penting bagi tenaga kerja Indonesia.

“Peran OS Selnajaya, menjadi strategis untuk membantu pelatihan skill untuk meningkatkan kompetensi. Terpenting ketika pulang di Indonesi semua bisa diselesaikan,” kata Arief.

Dalam acara tersebut, juga dilakukan pelepasan 74 anak didik ICMI Jakarta dan Cirebon ke Jepang melalui PT OS Selnajaya. Kemudian juga penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) Pengembangan SDM MPP ICMI dengan PT OS Selnajaya.***

Pos terkait