Fajarasia.id – Seorang perempuan mengamuk di Rapat Kerja Kapolri dengan DPR di Nusantara II Gedung DPR, Senayan, Jakarta.
Berdasarkan pantauan lapangan, ibu berusia 40 tahun ke atas tersebut berteriak dari balkon ruang Komisi III DPR. Kejadian tersebut terjadi saat Kapolri Listyo Sigit Prabowo hendak menjawab pertanyaan dari para anggota Komisi III DPR.
Setelah berteriak dan menganggu persidangan, perempuan memakai kerudung hijau dan pakaian putih tersebut langsung ditarik ke luar ruangan dan dibawa ke lantai dasar.
Perempuan tersebut protes terkait investasi bodong Koperasi Niaga Mandiri Sejahtera Indonesia (NMSI).
“Minta tolong Pak Kapolri, laporan polisi kami sudah dua tahun Pak telah ada ribuan orang Pak. Ini investasi bodong korbannya ribuan Pak tetapi apa? Jalan di tempat. Astagfirullah,” kata perempuan yang belum diketahui identitasnya tersebut.
Perempuan tersebut terus berteriak hingga diamankan oleh petugas keamanan DPR. Ia mengatakan kasus ini memakan ribuan orang bahkan angka kerugian korban mencapai Rp500 miliar.
“Sudah dua tahun di Polres Kediri, Polres Madiun tidak ada penyelesaian. Jangan memaparkan yang manis-manis saja. Kami masyarakat yang membayar kalian. Mana keadilan?” ujarnya.
Merespons hal tersebut Sigit memberi ruang untuk bertemu perempuan tersebut setelah sidang DPR. “Biar saja, nanti ketemu saya enggak masalah,” ucap Listyo.
Pimpinan rapat Komisi III DPR Desmond Junaidi Mahesa meminta perempuan tersebut keluar karena rapat masih berjalan.
Pamdal DPR diperintahkan mengamankan perempuan itu.
“Tolong diamankan ya, ini rapat, Anda bukan anggota DPR. Ya. Nanti wawancara di luar, atau anda saya keluarkan, sana,” ucap Desmond.
Anggota Komisi III DPR Habiburokhman mengatakan perempuan itu juga tenang. Sebab, Listyo sudah memberikan jaminan untuk menemuinya.
“Itu ditenangkan, Pak Kapolri sudah bersedia menemui itu nanti,” ujar Habiburokhman.***