Hadir Dalam Bimbingan Manasik Haji, Yandri Susanto: Jagalah Tiga Hal; Hati, Kesehatan, dan Nama Baik Indonesia

Hadir Dalam Bimbingan Manasik Haji, Yandri Susanto: Jagalah Tiga Hal; Hati, Kesehatan, dan Nama Baik Indonesia

Fajarasia.id –  Anggota Komisi VIII DPR RI  Yandri Susanto S.Pt menyampaikan pesan agar jamaah haji dari Indonesia saat melaksanakan ibadah haji untuk menjaga tiga hal, yakni hati, kesehatan, dan nama baik Indonesia. Hal demikian disampaikan saat dirinya hadir dalam Bimbingan Manasik Haji Tingkat Kabupaten Serang.

Kegiatan yang digelar di Masjid Al Bantani, Komplek Pemerintahan Provinsi Banten, Kota Serang, Banten, 21 Mei 2023, itu diikuti oleh 1132 jamaah haji. Hadir dalam kegiatan yang digelar sejak pagi itu Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Banten, Dr. H. Nanang Fatchrohman M.Pd; Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Kabupaten Serang, H. Ahmad Rifaufin S.Ag., M.Pd; dan Pengurus Ikatan Persaudaraan Haji setempat.

Di hadapan para jamaah haji, Yandri Susanto mengatakan ibadah haji merupakan ibadah yang banyak godaannya sehingga hati mudah tergelincir. Sebelum dan sesudah ibadah haji, ada jamaah yang secara sadar atau tidak sadar ingin dipuji oleh keluarga, tetangga, dan masyarakat. Dalam hati mereka ada yang ingin orang lain mengatakan, dia hebat sudah berangkat haji. Tidak hanya orang lain ingin memuji namun dalam hati jamaah sendiri ada yang menyebut, saya sudah bisa naik haji, sedang tetangga yang kaya malah belum. “Ada yang sombong setelah dapat gelar haji”, ungkapnya.

Perasaan yang demikian menurut Yandri Susanto jangan dilakukan. “Itu nggak boleh, jadi tolong jaga hati”, ujarnya. Bila hati tidak dijaga maka akan muncul sifat riya, suka pamer, ingin dipuji. Agar terhindar dari sifat-sifat yang tidak terpuji, Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu berharap agar para jamaah lebih banyak berdzikir. “Jaga hati dengan perbanyak dzikir”, tuturnya. Menurutnya kunci menjadi haji mabrur itu ada di hati.

Ibadah haji menurut anggota DPR dari Dapil II Banten itu merupakan ibadah fisik. Dikatakan bahwa ibadah haji dipertontonkan kepada makhluk yang ada di langit dan bumi. Rangkaian ibadah haji seperti tawaf, sa’i, wukuf, tidak boleh digantikan oleh orang lain. “Tawaf, sa’i, dan wukuf, tidak bisa digantikan dengan uang atau orang lain”, ujarnya.

Diakui ada jamaah yang terlalu bersemangat saat berada di Makkah. Setiap hari sholat di Masjidil Haram. Hal demikian menurut Yandri Susanto boleh-boleh saja namun dirinya mengingatkan agar stamina dan kesehatan yang ada tetap dijaga. Ini ditekankan sebab dirinya mengatakan kembali bahwa ibadah haji merupakan ibadah fisik. Saat tawaf, sa’i, dan wukuf memerlukan fisik yang kuat. “Jangan sampai nanti saat wukuf kita sakit”, ujarnya. Saat sakit menurutnya bisa saja melakukan wukuf namun tidak sempurna. “Oleh karena itu tolong jaga kesehatan. Haji itu ibadah fisik”, tegasnya.

Diungkapkan bahwa kondisi Arab Saudi berbeda dengan Indonesia. Di negara kaya minyak itu suhu bisa mencapai 50 derajad celcius. Suhu yang demikian disebut sangat ekstrem. Untuk itu dirinya berharap agar jamaah haji dari Indonesia mengurangi kegiatan di luar hotel. “Kurangi jalan-jalan dan kurangi hal-hal yang tidak perlu dilakukan”, ujarnya. Pria asal Bengkulu itu menyarankan agar jamaah haji banyak minum dan istirahat yang cukup untuk menjaga stamina sebab ibadah haji sampai 40 hari.

Selain pesan di atas, anggota Komisi VIII DPR itu mengingatkan agar jamaah haji menjaga nama baik Indonesia. “Jamaah haji dari Indonesia terkenal keramahannya”, tuturnya. Saking ramahnya saat kesenggol atau keinjak jamaah dari negara lain tetap diam. “Sabar saja bila mengalami nasib yang demikian. Doakan terbaik”, ungkapnya.

Kepada jamaah haji, dirinya berdoa agar semua menjadi haji yang mabrur. “Haji yang mabrur itu tidak ada balasannya kecuali surga dari Allah”, ujarnya.

Selepas hadir dalam manasik haji di Masjid Al Bantani, dirinya melakukan hal yang sama di Kota Cilegon, Banten. Dihadapan 688 jamaah haji dari kota itu dirinya berharap yang sama seperti ungkapan di atas.***

Pos terkait