Fajarasia.co – Ekspor komoditas cangkang sawit dari Provinsi Sulawesi Barat tercatat sebesar Rp65,9 miliar pada periode Januari hingga Agustus 2022. Demikian diungkapkan Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Mamuju.
Jumlah tersebut meningkat drastis dibandingkan periode yang sama pada tahun 2021. Saat itu, nilainya tercatat Rp22,9 miliar dengan total kapasitas 16.700 ton cangkang sawit.
Kepala Karantina Pertanian Mamuju, Agus Karyono, menjelaskan Jepang menjadi negara tujuan ekspor baru tahun ini. Sebelumnya cangkang sawit dari Provinsi Sulbar itu diekspor ke Thailand.
“Pada 2022 ini kami telah mensertifikasi enam pengiriman ke Jepang dengan total volume 46.500 ton, “ katanya, Sabtu (3/9/2022). Agus menambahkan permintaan cangkang sawit ke negara tersebut cukup tinggi.
“Ini karena kebutuhan Jepang terhadap bahan baku energi sumber terbarukan yang ramah lingkungan,” ujarnya. Menurut Agus, cangkang sawit asal Sulbar dianggap telah memenuhi kualitas untuk keperluan tersebut.
Demi menjaga kualitas, Karantina Pertanian Mamuju memastikan kondisi cangkang sawit tersebut sesuai dengan permintaan negara tujuan. “Kami melakukan serangkaian tindakan karantina,” ujarnya.
Tindakan karantina yang dimaksud antara lain pemeriksaan dokumen dan fisik, pengawasan fumigasi dan pemeriksaan alat angkut. Ini dimaksudkan untuk menghindari hama penyakit yang dapat mengurangi kualitas produk ekspor.
“Cangkang sawit termasuk salah satu dari sembilan komoditas pertanian ekspor unggulan Sulbar,” ucap Agus. Selain itu ada olein, stearin, PFAD, minyak sawit, kopi, sapu lidi, briket batok kelapa dan durian.
Sub sektor perkebunan kelapa sawit dan turunannya memang mendominasi komoditas ekspor provinsi tersebut. “Kontribusi devisanya sampai lebih dari 90 persen,” katanya mengakhiri pembicaraan.***