Butuh 12 Tahun Raih Kembali Kejayaan Bulu Tangkis

Butuh 12 Tahun Raih Kembali Kejayaan Bulu Tangkis

Fajarasia.id – Mantan atlet bulu tangkis, Luluk Hadianto menyinggung soal pembinaan berkesinambungan yang tidak berjalan di cabang bulu tangkis. Luluk khawatir masa depan prestasi bulu tangkis Indonesia akan makin suram jika proses pembinaan dari bawah tidak berjalan semestinya.

Dia mengatakan paling tidak butuh waktu 12 tahun lagi untuk kembali meraih kejayaan bulu tangkis Indonesia. ​”Waktu 12 tahun tersebut mengambil dari contoh program pembinaan PBSI di bawah Try Sutrisno tahun 1985, waktu itu pemusatan pelatihan daerah (Pelatda) ada di setiap provinsi,” katanya, Minggu (4/8/2024).

“Kemudian tujuh tahun setelahnya (1992) pembinaan di Pelatda yang membina pemain dari klub-klub di daerah membuahkan hasil setelah mereka naik ke Pelatnas. Dimana masa itu kita berhasil mengukir prestasi besar di Olimpiade Barcelona, Spanyol,” ujarnya.

Setelah Olimpiade Barcelona 1992 tersebut, para atlet binaan yang berasal dari Pelatda tersebut masih terus mengukir prestasi sampai lima tahun berikutnya. Artinya, kata Luluk, 12 tahun sejak pembinaan lewat Pelatda dimulai Indonesia masih punya prestasi emas bulu tangkis.

Luluk memberi contoh Tiongkok yang berhasil mencetak pemain-pemain berprestasi yang usianya lebih muda dari Jonathan Cristie dan Anthony Ginting. Harusnya hal ini, kata dia, menjadi warning bagi Indonesia untuk memikirkan masa depan bulu tangkis.

​Tidak hanya Tiongkok saja, kata Luluk, Prancis dan India juga berhasil mencetak pemain muda berprestasi yang muncul setelah era Jojo dan Ginting.

Menurutnya, jika prestasi bulu tangkis ingin kembali bagus perlu dua langkah awal diambil PBSI. Pertama maksimalkan pemain muda penerus Ginting dan Jojo, serta Grego yang ada di Pelatnas saat ini.

“Kedua mulai lagi dikembangkan Pelatda disetiap provinsi untuk menyaring pemain berbakat dari klub-klub di daerah. Jangan hanya bergantung pada empat klub besar saja, seperti yang sekarang terjadi,” ucap Luluk.

“Tidak kalah penting adalah pendanaan untuk pembinaan. Pendanaan bisa berasal dari pemerintah, donatur, atau perusahaan-perusahaan,”kata Luluk lagi.

JIka pembinaan di Peltda kembali digalakan. Luluk yakin para mantan pemain yang memiliki skill bagus dan sekarang melatih di luar akan kembali ke tanah air melatih klub dan Pelatda.

“Paling tidak ada 150-an mantan pemain yang sekarang ini melatih di luar negeri dan sebagian besar berhasil. Mereka melatih di luar karena di tanah air tidak ada sarana mereka melatih lagi setelah Pelatda dihapus,” ujar Luluk.

Dia yakin jika tahapan-tahapan yang disampaikan dilakukan pengurus bulu tangkis, maka bulu tangkis yang sudah menjadi DNA nya prestasi olah raga Indonesia akan kembali. Saat ini Gregoria Mariska Tunjung menjadi satu-satunya atlet bulu tangkis yang meraih medali Olimpiade Paris 2024.****

Pos terkait