Fajarasia.id – Badan Pangan Nasional (Bapanas) bersama pemangku kepentingan di bidang pangan menyalurkan bantuan pangan bagi masyarakat terdampak banjir yang ada di daerah Kabupaten Demak, Jawa Tengah, sehingga tidak mengalami kekurangan gizi.
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan bantuan kemanusiaan yang disalurkan bersama mitra donatur merupakan langkah tanggap pemerintah bersinergi dengan pemangku kepentingan dalam mengatasi bencana banjir di daerah tersebut, guna memastikan masyarakat yang terdampak terhindar dari kerawanan pangan dan gizi.
“Hari ini izinkan kami menyampaikan beberapa bantuan pangan, supaya bisa dimanfaatkan disini. Sengaja saya bawa banyak stakeholder pangan ke sini, jadi supaya pangan di sini tidak boleh kurang sama sekali, pangan harus ada terus. Mudah-mudahan bisa membantu yang ada di Demak,” kata Arief di sela penyaluran bantuan tersebut di Demak, Senin (25/3/2024),
Arief dalam keterangan resmi diterima di Jakarta, Minggu mengatakan total bantuan yang dibagikan senilai Rp581 juta yang berbentuk antara lain 35,5 ton beras, pangan segar, dan pangan olahan serta uang tunai yang telah dibelanjakan dalam bentuk bahan pangan.
Ia menyampaikan penyaluran berbagai paket bantuan kepada masyarakat terdampak banjir di daerah tersebut dilaksanakan di SD Negeri 3 Ngaluran, Kecamatan Karanganyar, Demak.
Arief menyampaikan terima kasih kepada semua petani di Demak atas perhatian mereka terhadap bencana banjir. Bersama Gubernur dan Bupati, mereka menyerahkan bantuan sebagai tanda kasih sayang dari penggerak di bidang pangan kepada saudara-saudara yang terdampak banjir.
“Jadi kalau kemarin ada banjir disini, yang ketar-ketir itu bukan bapak ibu yang di sini saja, yang ketar-ketir itu juga Kepala Badan Pangan Nasional. Ketar-ketir karena salah satu sumber terbaik untuk padi dan beras itu dari Kabupaten Demak. Kemarin itu harga beras tinggi, begitu Demak panen harganya langsung baik,” ucap Arief.
Arief menerangkan bahwa berdasarkan data Pemerintah Kabupaten Demak mencatat sebanyak 10 kecamatan dan 71 desa yang terdampak bencana banjir. Sementara, sebanyak 91 ribu jiwa merupakan masyarakat yang terdampak. Di samping itu, lahan sawah yang terendam banjir mencapai 7.235 hektar dan 529 hektar tambak ikan.
Dia menyebut penyaluran bantuan tersebut melibatkan mitra donatur antara lain Perum Bulog dan ID FOOD melalui PT Perusahaan Perdagangan Indonesia dan PT Berdikari, PT BRI, dan PT Bank Mandiri.
Kemudian pihak swasta yang turut serta antara lain PT Charoen Pokphand Indonesia, PT Japfa Comfeed, PT Wilmar, Arummi, PT Suntory Garuda Beverage, PT Garuda Food, PT Tirta Investama, dan PT Pusan Manis Mulia.
Bahkan dari asosiasi dan komunitas yang turut mendukung antara lain Scholars of Sustenance (SOS), Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras Indonesia (Perpadi) DKI Jakarta/Pasar Induk Beras Cipinang, Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar) Petelur Nasional, dan Pasar Induk Tanah Tinggi Tangerang (Paskomnas).
“Kemudian, paralel dengan ini, menyambung perintah dari Bapak Presiden, untuk bantuan pangan beras tetap dijalankan sampai Juni, termasuk kepada 35 ribu KPM (Keluarga Penerima Manfaat) di wilayah ini. Jadi 35 ribu KPM di wilayah ini juga akan mendapatkan bantuan pangan beras, satu keluarga itu beras 10 kilogram sampai dengan Juni. Itu perintahnya Bapak Presiden Jokowi kemarin,” ungkap Arief.
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana menghaturkan terima kasih terhadap bantuan pangan yang menjadi bentuk kepedulian pemerintah pusat melalui Bapanas bersama pemangku kepentingan di bidang pangan.
“Kita harapkan tentunya masyarakat nanti pada saatnya di Hari Raya (Idul Fitri) bisa merayakan di rumahnya masing-masing,” ucapnya.
Nana juga menyampaikan bahwa upaya rehabilitasi terhadap tanggul jebol terus dilakukan bekerja sama dengan berbagai pihak.
“Kami sampaikan bahwa seluruh tanggul yang jebol ini sebanyak empat buah sudah bisa ditutup semua. Ini kerja sama dengan berbagai pihak, antara lain Kementerian PUPR, BNPB, BPBD, TNI, dan Polri. Saat ini tinggal penyedotan genangan air yang akan dibuang ke sungai. Kita kerahkan 22 alat pompa dan ini kita harapkan segera surut,” terang Nana.***