Fajarasia.id – Krisis pangan di Zambia dan delapan negara di Afrika Selatan, yang diperburuk oleh perubahan iklim, mendorong Zambia untuk meminta bantuan dari Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) pada sektor pertanian untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Dalam pertemuan dengan Direktur Jenderal FAO Qu Dongyu di Roma, Italia, Rabu, Presiden Zambia Hakainde Hichilema mengatakan bahwa kelangkaan pangan di negara-negara tetangganya telah mengancam kecukupan pangan negaranya.
“Kecukupan pangan Zambia terancam oleh kekurangan pangan di negara-negara tetangga. Oleh karena itu, kami mendesak FAO untuk memanfaatkan posisi Zambia yang berada di tengah serta kondisi hidrologi dan air yang menguntungkan untuk memungkinkan dua siklus produksi tanaman serealia per tahun, sehingga meningkatkan hasil panen per acrenya,” kata Hichilema dalam sebuah pernyataan dalam platform media sosial X setelah pembicaraannya dengan Dongyu.
Zambia yang dikelilingi oleh delapan negara tetangga di Afrika Selatan menjadi salah satu negara yang paling terdampak oleh krisis pangan yang disebabkan oleh perubahan iklim. Negara-negara tetangganya, yang juga telah mengalami kekeringan dan kelaparan, telah meningkatkan permintaan pangan dari Zambia.
Hichilema mengatakan negaranya ingin memperoleh teknologi mutakhir dalam pengumpulan air, irigasi presisi, mekanisasi, dan upaya peternakan, sehingga FAO mendukung petani baru melalui kredit pertanian yang diciptakan oleh pemerintahannya untuk meningkatkan produktivitas di pasar lokal dan regional.
“Zambia dan FAO telah memelihara hubungan baik sejak 1965 dan kolaborasi kami dalam ketahanan pangan dan gizi, pengelolaan sumber daya alam dan mitigasi perubahan iklim telah diperkuat selama bertahun-tahun,” katanya dalam unggahan terpisah di laman Facebook, Rabu.
“Kami menghargai dukungan FAO dalam peningkatan kapasitas kehutanan berkelanjutan dan menekankan fokus pemerintah pada peningkatan produksi dan produktivitas untuk meningkatkan ketahanan pangan bagi negara dan kawasan,” tambahnya.*****