Fajarasia.id – Topan dahsyat menghantam dan melintasi pantai Bangladesh pada Jumat malam, menghantam pulau-pulau terpencil dan menyebabkan puluhan ribu warga Rohingya pindah dari kamp pengungsi terbesar di dunia.
Topan Midhili melanda Pulau Bhasan Char yang berjarak 50 kilometer dari pesisir barat daya Bangladesh, tempat dimana 33 ribu Rohingya dipaksa pindah dari kamp Cox’s Bazar.
Mohammar Rezuwan Khan, seorang pemuda Rohingya di kamp itu mengatakan kepada Anadolu bahwa topan tersebut melanda baik Cox’s Bazar maupun Pulau Bhasan Char.
“Topan itu merusak beberapa tenda, atap seng dan jendela kami. Kerabat kami di Bhasan Char juga mengalami kerusakan yang sama,” kata dia.
Seorang pejabat dari Komisaris Bantuan dan Repatriasi Pengungsi (RRRC) Mohammed Mahfuzar Rahman mengatakan kepada Anadolu bahwa topan merusak pelindung seng, jendela kaca dan ruang tunggu pengungsi yang dibangun dengan dinding kaca.
“Kami memiliki semua persiapan untuk menangani dan mendukung para pengungsi. Namun, topan tersebut melanda tanpa dampak yang besar,” kata dia.
Pejabat RRRC di Chox Bazar Mohammed Shamsud Douza mengatakan bahwa beberapa tempat berlindung rusak sebagian karena topan tidak begitu kuat.
Kantor Meteorologi Bangladesh mengatakan topan Midhili melintasi negara itu tanpa adanya dampak besar yang dilaporkan hingga Jumat malam.
Namun otoritas perairan pedalaman menghentikan operasi kapal sungai di jalur pesisir pulau-pulau tersebut.
Empat orang dari satu keluarga di tenggara Teknaf di Cox’s Bazar tewas pada Jumat karena dinding rumah mereka yang terbuat dari lumpur runtuh akibat topan.
Pejabat tersebut mengatakan depresi yang dalam di atas teluk menyebabkan hujan deras di wilayah pesisir dan wilayah lain di negara tersebut.
Hampir 1,2 juta warga Rohingya tinggal di Bangladesh, mayoritas melarikan diri dari tindakan keras militer brutal di Negara Bagian Rakhine, Myanmar pada Agustus 2017.****