Temui Menbud Fadli, Ketua Malay-Asia Bahas Korban Pengasingan

Temui Menbud Fadli, Ketua Malay-Asia Bahas Korban Pengasingan

Fajarasia.id – Kementerian Kebudayaan RI menerima audiensi dari Komunitas Masyarakat Malay Asia, Kamis (2/1/2025). Audiensi ini membahas terkait pemulangan 500 ribu warga keturunan Malay Asia yang diasingkan di Afrika Selatan.

Ketua Masyarakat Malay Asia, Saida Baginda Meidi Hanum Sari menyebut keturunannya banyak yang diasingkan ke Afrika Selatan. Hal itu terjadi sejak zaman penjajahan Belanda di Indonesia hingga Perang Padri.

“Ada 500.000 ribu warga keturunan Masyarakat Malay Asia di Afrika Selatan yang diasingkan ke Afrika Selatan. Dahulunya, mereka diculik dan diasingkan kesana, hingga sekarang belum pulang, ” kata Hanum saat audiensi di Kementerian Kebudayaan RI, Jakarta, Kamis (2/1/2025).

Ia menjelaskan, dalam upaya pengasingan oleh pemerintah Belanda pada saat itu. Wilayah yang dituju terbagi menjadi tiga, diantaranya Ceylon, Srilanka, dan Capetown.

Dalam upayanya mencari kebenaran yang hilang, Hanum berjuang mencari keadilan selama enam tahun, berharap bisa menemukan titik terang. “Kebetulan kami mempunyai koneksi dengan keluarga korban pengasingan, ini sebuah perjuangan dan amanah dari keluarga besar, ” ucapnya.

Hanum mengaku sebelum melakukan audiensi, ia kerap meneliti dan menulusuri tentang garis keturunan korban pengasingan. Menurutnya, beberapa masyarakat Sumatra Barat yang diasingkan ke Afrika Selatan sangat tertutup dan enggan memilih untuk berkomunikasi.

Meskipun demikian, Hanum tidak menyerah dan optimis untuk menyuarakan keadilan agar 500 ribu korban pengasingan di masa lalu dapat kembali ke Tanah Air. “Kami berharap pemerintah bisa membantu kami dalam memulangkan 500.000 korban pengasingan di masa lalu, ” ujarnya.*****

Pos terkait