Fajarasia.id – Situs Taman Sari Goa Sunyarangi, Cirebon, Jawa Barat menjadi tempat favorit sejumlah pemudik Lebaran Idul Fitri 2024 untuk beristirahat sejenak melepas lelahnya perjalanan.
Salah satunya Reiza (40), pemudik asal Kota Karawang itu memanfaatkan rimbunya pepohonan kawasan Goa Sunyarangi sebagai tempat beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan ke kampung halaman di Pekalongan.
“Kebetulan saya berpuasa karena cuaca panas sekali makanya saya beristirahat di sini tadi diarahkan oleh petugas posko yang ada,” kata buruh pabrik tekstil itu saat ditemui di Situs Taman Sari Goa Sunyarangi, Minggu.
Meski melelahkan tapi, pria paruh baya ini mengaku sudah menjadi kebiasaan baginya mudik ke kampung halaman menggunakan sepeda motor.
Bahkan selain karena ongkos yang dikeluarkan lebih sedikit, dia menilai berkendara dengan motor memiliki sensasi tersendiri ketika berakselerasi di tengah padatnya kendaraan jalan lintas jalur Pantura.
“Istri dan anak saya sudah lebih dulu naik kereta api. Saya milih jalan pakai motor tantangan dan pemandangannya itu loh mas,” ujarnya dengan riang.
Dengan menggunakan motor bebek bertransmisi automatik dan hanya seorang diri, dia menyebutkan perjalanan dari Karawang, Jawa Barat menuju Desa Banyurip, Pekalongan melintasi Jalur Pantura ini biasanya ditempuh selama sekitar lima-enam jam.
Waktu tempuh itu tergolong lebih cepat seiring mulai membaik nya kualitas aspal jalan dan pengaturan lalu lintas di Jalur Pantura saat ini, dibandingkan tiga tahun sebelumnya.
Sementara itu, staf pengelola Situs Taman Sari Goa Sunyarangi, Winardi, mengatakan bahwa sejak tiga hari terakhir selama arus mudik Lebaran banyak pemudik yang memilih singgah untuk beristirahat di tempatnya bekerja itu.
Hanya saja, ia mengaku, para pemudik lebih banyak yang menghabiskan waktu di sekitar pendopoan tidak untuk masuk melihat-lihat bagian dalam goa.
Goa Sunyaragi merupakan kawasan goa buatan yang mirip dengan candi. Sunyaragi berasal dari kata “sunya” yang artinya sepi dan “ragi” yang bermakna raga dalam bahasa sangsekerta.
Menurut catatan sejarah goa ini didirikan oleh Pangeran Kararengen yang merupakan cicit dari Sunan Gunung Jati pada 1703 Masehi.
Pembuatan Goa Sunyaragi itu bertuan sebagai tempat beristirahat dan bermeditasi para Sultan Cirebon dan keluarganya, yang pada tahun 1998 ditetapkan sebagai Cagar Budaya Keraton Kasepuhan Cirebon.***