Ratusan Guru Ngaji Gigit Jari Bantuan Insentif Tahun 2022 Batal Dibayar Kemenag NTB

Ratusan Guru Ngaji Gigit Jari Bantuan Insentif Tahun 2022 Batal Dibayar Kemenag NTB

Fajarasia.id – Ratusan tenaga pengajar pada sejumlah lembaga TPQ (Taman Pendidikan Alquran), Pesantren dan MDT (Madrasah Diniyah Taklimiyah) gigit jari. Pasalnya Kantor Kementrian Agama Propinsi NTB gagal mencairkan bantuan insentif bagi tenaga pengajar Alquran tahun 2022 yang seharusnya setiap tenaga pengajar menerima 3 juta rupiyah.

Salah seorang pengasuh TPQ Haqiqi, menjelaskan pihaknya sangat kecewa dengan kenyataan ini karena dana bantuan insentif bagi tenaga pengajar TPQ yang di kelola oleh Kanwil Kementrian Agama NTB tidak kunjung di cairkan kepada para tenaga pengajar Alquran. Padahal pihaknya telah melengkapi sejumlah persyaratan yang harus di penuhi sebagai penerima. “Patut saya pertanyakkan kepada pihak Kanwil Kementrian Agama NTB kenapa insentif guru ngaji gagal di berikan,” kesal Haqiqi Senin (6/02/2023) di Lombok Tengah.

Lebih jauh ia menceritakan, informasi tentang adanya tenaga guru pada lembaga yang ia pimpin mendapat insentif di terima sekitar taggal 16 Desember 2022, lalu pada 17 Desember 2022 pihaknya mendatangi Kantor Kanwil Agama NTB bersama para guru yang namanya keluar sebagai penerima insentif tersebut.

Saat berada di salah satu ruangan pada Kantor Kanwil Agama NTB, para guru telah menandatangani tiga berkas pencairan, yakni
kwitansi atau bukti penerimaan uang, surat pernyataan penerima bantuan dan surat tanda terima bantuan, semua berkas bermaterai sepuluh ribu rupiyah. ” Semua guru di minta melampirkan nomor rekning masing-masing yang masih aktif dan dana tersebut akan di transfer sehari setelahnya,” katanya.

Ia menyebutkan dalam kwitansi atau bukti penerimaan tersebut tertera masing – masing guru ngaji, akan menerima uang bantuan insentif sebesar 3 juta rupiyah. Namun hingga beberapa bulan uang tersebut tak kunjung masuk ke rekning para guru ngaji.

Menanggapi hal tersebut Kakanwil Kementrian Agama Propinsi NTB, H. Zamroni Aziz, melalui Syukri Safwan selaku PPK (Pejabat Pembuat Komitmen ) ketika di konfirmasi menerangkan, tiga katagori yang menerima bantuan insentif tahun 2022 yaitu, Insentif untuk ustazd Pesantren sebanyak 148 orang, Insentif untuk ustazd TPQ sebanyak 232 orang dan Insentif untuk ustad MDT sebanyak 50 orang total 430 orang guru.

Dari jumlah guru ngaji yang mendapatkan insentif hanya sekitar 114 orang yang bisa di cairkan insentifnya terdiri dari guru TPQ 41 orang, guru Pesantren 44 orang dan guru MDT sebanyak 29 orang. Sementara sisanya sebanyak 316 orang tidak bisa di bayarkan karena beberapa faktor diantaranya, rekning penerima tidak aktif, rekning penerima sudah terdaftar sebagai penerima bantuan sejenisnya dan masuk dalam daftar guru sertifikasi. ” Sistem yang menolak saat di lakukan pengajuan, meskipun rekningnya aktif, dan faktor lain yakni keterlambatan pengajuan karena keterlambatan respon permintaan kami, kondisi ini berpengaruh terhadap keterlambatan penyelesaian dokumen di KPPN dan tidak terkejar hingga batas akhir pada Sabtu, 31 Desember 2022,” jawabnya via WA Senin (6/02/2023).

Menurutnya, pihak Kanwil Kementrian Agama Propinsi NTB, per 31 Desember 2022 lalu progres pencairan bantuan insentif sekitar 20-50 % dari jumlah total anggaran atau data penerima yang telah di tetapkan. ” Terhadap para guru yang belum dapat pada tahun 2022 diminta bersabar dan akan menjadi prioritas pada tahun 2023 nanti,” tegas Syukri Safwan. (LS)

Pos terkait