Fajarasia.id – Program mitigasi bencana di Indonesia terus menjadi perhatian penting karena ancaman gempa megathrust yang nyata. Dosen dan Peneliti Departemen Teknik Geologi, Fakultas Teknik UGM, Gayatri Indah Marliyani, menyebut pentingnya kesadaran dan persiapan masyarakat.
“Kita harus menyadari bahwa ancaman itu ada, tetapi tidak perlu takut atau panik menghadapi risiko tersebut. Yang perlu dilakukan adalah mempersiapkan diri di berbagai lini, baik pemerintah maupun masyarakat harus aktif terlibat,” ujarnya, Selasa (14/1/2025).
Bencana megathrust tidak dapat dihindari karena merupakan proses alami yang terjadi di zona subduksi lempeng tektonik. Namun, dampak dari bencana ini dapat diminimalisir dengan persiapan matang dan strategi yang tepat sasaran.
“Yang bisa kita lakukan adalah meminimalisir dampaknya melalui perencanaan dan pembangunan infrastruktur tahan bencana. Masyarakat harus dilibatkan secara aktif dalam proses mitigasi untuk memastikan keberlanjutan dan efektivitas langkah-langkah yang diambil,” ucapnya.
Salah satu langkah penting adalah menyediakan jalur evakuasi yang memadai di daerah rawan gempa dan tsunami. Jalur evakuasi harus dirancang dengan mempertimbangkan aksesibilitas dan kecepatan masyarakat menuju tempat aman.
Selain infrastruktur, edukasi kepada masyarakat juga menjadi kunci untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapan menghadapi bencana besar. Gayatri menekankan bahwa masyarakat harus memiliki pengetahuan dasar mengenai tanda-tanda awal gempa besar dan cara meresponsnya.
Pelatihan simulasi bencana yang dilakukan rutin dapat membantu meningkatkan kesiapan masyarakat menghadapi situasi nyata. “Kesadaran dan latihan berkala akan meningkatkan respons cepat masyarakat dalam situasi darurat,” katanya.
Dengan kesadaran, persiapan, dan kerja sama dari berbagai pihak, dampak bencana megathrust dapat ditekan seminimal mungkin. Antisipasi seperti ini menjadi kunci melindungi masyarakat Indonesia dari potensi ancaman bencana besar.****