Fajarasia.co – Presiden Filipina Ferdinand Romualdez Marcos Jr. melakukan kunjungan pertama ke Indonesia untuk memperkuat kerja sama. Kunjungan tersebut diyakini dapat memperkuat ASEAN di kawasan Indo-Pasifik.
“Kunjungan ini memiliki dampak yang bermanfaat. Kita optimis kedua negara bisa memperkuat ASEAN dalam kerangka ASEAN out look on Indo-Pacific,” kata Pakar Ekonomi Politik Internasional UGM Riza Noer Arfani dalam dialog Pro 3 RRI, Kamis (5/9/2022).
Diketahui, ASEAN Outlook on Indo-Pacific merupakan penegasan posisi ASEAN dalam peranannya untuk menjaga perdamaian, keamanan, stabilitas, dan kemakmuran dengan peran sentral serta strategis ASEAN.
Meski demikian, kata dia, tantangan untuk hal itu sangat besar karena kondisi ASEAN tidak dalam kondisi baik. Namun, ia yakin kedua pemimpin negara itu bisa menjadi pemimpin yang memulihkan citra ASEAN.
“Tak hanya di kawasan Asia Tenggara tetapi juga di kawasan Indo Pasifik,” ujarnya.
Menurutnya, baik Indonesia maupun Filipina keduanya mempunyai kepentingan yang sama dalam isu krusial soal laut China Selatan. “Saya kira kedua negara mempunyai pandangan yang sama soal stabilitas kawasan itu,” ujarnya.
Pandangan itu, kata dia, terefleksikan dalam ASEAN outlook on Indo-Pacific. “Ini merupakan gagasan penting menuju inklusivitas ASEAN yang selama ini cenderung memudar karena peristiwa di kawasan,” ucapnya.
Diketahui, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Filipina Ferdinand Romualdez Marcos Jr. melakukan pertemuan bilateral, di Istana Kepresidenan Bogor, Senin (05/09/2022).
Dalam pertemuan itu, pemerintah Indonesia dan Filipina sepakat memperkuat kerja sama terkait perbatasan. Indonesia dan Filipina juga berkomitmen mempercepat perundingan di limitasi batas kontingen berdasarkan Konvensi PBB 1982 tentang Hukum Laut atau UNCLOS.****