OJK mencatat sektor industri pengolahan beri andil besar ekonomi Kepri

OJK mencatat sektor industri pengolahan beri andil besar ekonomi Kepri

Fajarasia.id – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mencatat sektor industri pengolahan memberikan andil pertumbuhan ekonomi terbesar dari tahun ke tahun untuk Kepri.

“Pertumbuhan ekonomi Kepulauan Riau hingga Maret 2023 mencapai 6,51 persen dari tahun ke tahun, dengan sektor yang memberikan andil pertumbuhan terbesar, yaitu sektor industri pengolahan sebesar 3,28 persen,” kata Kepala OJK Provinsi Kepri Rony Ukurta Barus, di Batam, Sabtu(5/8/2023).

Kemudian, katanya lagi, diikuti dengan sektor konstruksi sebesar 1,36 persen, penyedia akomodasi makan dan minum sebesar 1,16 persen, sektor komunikasi dan informasi sebesar 0,82 persen dan sektor transportasi dan perdagangan besar sebesar 0,54 persen.

Selain itu, pihaknya juga menyebutkan pertumbuhan positif pada kinerja perbankan di Kepri dari tahun ke tahun yang terlihat dari total aset yang meningkat sebesar 20,16 persen dan kredit meningkat sebesar 13,88 persen.

“Dilanjutkan dengan Dana Pihak Ketiga (DPK) meningkat sebesar 14,11 persen sepanjang tahun ini, total aset meningkat sebesar 4,87 persen, kredit meningkat sebesar 3,46 persen, dan DPK meningkat sebesar 2,74 persen,” kata dia pula.

Dia menjelaskan, fungsi intermediasi perbankan juga terus tumbuh, hal ini dilihat dari indikator Loan to Deposit Ratio (LDR). Pada Juni 2023 tercatat sebesar 60,75 persen untuk Bank Umum dan 82,01 persen untuk Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Rasio Non-Performing Loan (NPL) pada Juni 2023 sebesar 2,27 persen untuk Bank Umum dan 5,37 persen untuk BPR.

“Berdasarkan kegiatan usaha bank, secara keseluruhan indikator keuangan utama masih didominasi oleh bank konvensional, dengan pembagian aset, kredit dan DPK masing-masing sebesar 87,4 persen, 82,2 persen dan 89,1 persen pada posisi Juni 2023,” katanya pula.

Pada sisi lain, Industri Keuangan Non-Bank (IKNB), perkembangannya diharapkan bisa ikut menumbuhkembangkan perekonomian syariah di Indonesia.

Bidang pengawasan sektor IKNB mempunyai fungsi penyelenggaraan sistem pengaturan dan pengawasan sektor IKNB yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di sektor jasa keuangan.

“Kepulauan Riau menunjukkan pertumbuhan yang positif, tercermin dari meningkatnya nilai piutang pembiayaan menjadi sebesar Rp4.772 miliar atau 33,15 persen tahun ke tahun pada posisi Juni 2023,” katanya lagi.

Terakhir, kata dia, pertumbuhan positif juga terjadi di kinerja pergadaian swasta pada Mei 2023. Terjadi pinjaman yang disalurkan sebesar Rp1.199 miliar atau 6.548,79 persen tahun ke tahun. Peningkatan tersebut dikarenakan bertambahnya jumlah perusahaan gadai swasta.

“Hingga Mei 2023 terdapat 11 perusahaan gadai swasta yang berkantor pusat di Kepri dan portofolio didominasi oleh penyaluran uang pinjaman berdasarkan hukum fidusia,” ujarnya pula.****

Pos terkait