Fajarasia.id – Di sebuah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) hidrogen di jalan tol yang menghubungkan Kota Chengdu dan Kota Chongqing di China barat daya, Yang Wenbin mengisi kendaraan bersel bahan bakar hidrogen miliknya. Dalam waktu lima menit, tangkinya sudah terisi penuh dengan bahan bakar hidrogen.
“Kendaraan ini dapat menempuh jarak lebih dari 500 km setelah tangki terisi penuh. Kendaraan ini sangat kuat saat mendaki lereng sambil membawa muatan berat,” ungkap Yang, seraya menambahkan bahwa emisi kendaraan ini hanya air, sehingga sangat ramah lingkungan.
Pada akhir 2021, Chongqing bekerja sama dengan Provinsi Sichuan membangun “koridor hidrogen”, yang menargetkan bakal mencatat sekitar 1.000 kendaraan logistik sel bahan bakar hidrogen mulai beroperasi per 2025, beserta beberapa SPBU hidrogen yang sedang dibangun.
Saat ini, lebih dari 100 kendaraan bersel bahan bakar hidrogen seperti milik Yang melakukan perjalanan antara kedua kota tersebut setiap harinya.
Selama beberapa tahun terakhir, sejumlah fasilitas yang digunakan untuk memproduksi hidrogen dan SPBU telah dibangun dan mulai digunakan. Pada Desember 2023, pusat pemasok hidrogen utama untuk kendaraan di China barat daya mulai beroperasi di Chongqing.
Pusat tersebut dapat memasok 6.400 kg hidrogen berkemurnian tinggi per hari dengan kapasitas penuh, cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumsi hidrogen bagi 260 truk heavy duty berbahan bakar hidrogen, ujar Liu Huabin, Wakil Manajer Umum Chongqing Petrochemical Sales Company Sinopec, perusahaan kilang minyak utama di China. Program ini diharapkan dapat membantu mengurangi emisi karbon dioksida sebesar 27.000 ton per tahun, tutur Liu.
Mengincar potensi tersebut, banyak perusahaan di Chongqing meluncurkan model-model mobil baru mereka, sementara perusahaan-perusahaan pendukung utama telah menetap di sana.
Qingling Motors, produsen kendaraan komersial yang berbasis di Chongqing, merupakan salah satunya. Hingga saat ini, Qingling Motors telah menjual lebih dari 500 kendaraan sel berbahan bakar hidrogen.
“Tahun ini, kami bertujuan untuk mempromosikan penelitian dan pengembangan serta penjualan truk heavy duty berbahan bakar hidrogen,” sebut Zeng Ke, direktur pemasaran perusahaan tersebut. Perusahaan itu juga ingin memperluas pasar ke Sabuk Ekonomi Sungai Yangtze (Yangtze River Economic Belt) dan wilayah-wilayah di sepanjang Koridor Perdagangan Darat-Laut Internasional Baru, imbuhnya.
Dengan target mengejar pertumbuhan berkualitas tinggi dan ramah lingkungan, China telah mengumumkan akan berusaha mencapai puncak emisi karbon dioksida pada 2030 dan mencapai netralitas karbon pada 2060.***