Fajarasia.id – Wakil Menteri Sosial (Wamensos), Agus Jabo mengajak kampus di seluruh Indonesia bantu atasi kemiskinan ekstrem. Ia menyebut kampus bisa mengubah pola pikir masyarakat yang masih bergantung pada bantuan.
“Salah satu problem utama kemiskinan di masyarakat adalah mindset. Dan yang paling bisa menyasar pada masalah itu salah satunya adalah pihak kampus,” ucapnya dalam rilis resmi yang diterima Redaksi pada jumat (25/4/2025).
Menurut Agus Jabo, Kemensos kini fokus pada pemberdayaan masyarakat, bukan sekadar memberi bantuan. Tujuannya agar masyarakat bisa mandiri dan tidak terus bergantung pada pemerintah.
Ia menilai kampus punya peran penting karena punya desa binaan dan tenaga intelektual. Sinergi itu bisa diwujudkan lewat program nyata yang mendukung kemandirian warga.
Agus menyampaikan, target penghapusan kemiskinan ekstrem ditetapkan selesai pada 2026. Sementara angka kemiskinan umum ditargetkan turun di bawah 5 persen pada 2029.
Untuk itu, Kemensos terus memperkuat kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk kampus. Kolaborasi ini dianggap penting untuk mempercepat pencapaian target nasional.
Rektor Untirta, Fatah Sulaiman menyatakan siap mendukung program Kemensos. Ia menyebut kampusnya sudah punya desa literasi dan program energi ramah lingkungan.
Menurut Fatah, semua program itu bertujuan menciptakan masyarakat mandiri dan tidak bergantung bantuan. Ia juga menekankan pentingnya peran kampus dalam pembangunan sosial.
Wakil Gubernur Banten Achmad Dimyati ikut hadir dan mendukung kerja sama tersebut. Ia menyebut sinergi antar-lembaga sangat penting untuk menurunkan angka kemiskinan.
Wakil Wali Kota Serang Agis Nur Aulia juga mengapresiasi keterlibatan kampus. Ia berharap kolaborasi ini terus berlanjut dan menjadi gerakan bersama yang nyata.
Lewat forum ini, Kemensos menegaskan pentingnya kerja sama jangka panjang dengan perguruan tinggi. Bentuknya bisa berupa riset, pelatihan, dan pendampingan di desa-desa.****