Fajarasia.co – NASA membatalkan upaya peluncuran uji terbang roket bulan barunya yang kedua pada Sabtu (3/9/2022)). Persoalannya kali ini karena kebocoran membandel yang menunda pengisian bahan bakar.
Badan antariksa AS berharap dapat meluncurkan misi bulan Artemis 1 dengan megaroket Space Launch System (SLS) pada pukul 14.17 EDT (1817 GMT atau 1.17 WIB), Sabtu. Tetapi kebocoran bahan bakar hidrogen terdeteksi sekitar tujuh jam sebelum lepas landas menggagalkan upaya tersebut.
Insinyur NASA berulang kali mencoba menghentikan kebocoran bahan bakar selama hitungan mundur Artemis 1. Pertama, mereka mencoba menghangatkan konektor tangki dan mendinginkannya dengan bahan bakar dingin untuk membendung kebocoran.
Selanjutnya, para insinyur mencoba menekannya kembali dengan helium, dan kemudian kembali ke metode hangat-dan-dinginkan. Ketiga upaya itu gagal, seperti dikutip dari Space.com, Minggu (4/9/2022).
Penundaan tersebut, yang kedua minggu ini, membuat NASA harus menunggu paling cepat Senin (5/9/2022) untuk melakukan peluncuran berikutnya. Dan itu jika sumber kebocoran dapat diperbaiki tepat waktu.
NASA hanya memiliki waktu 90 menit untuk meluncurkan Artemis 1 pada hari Senin. Sementara, lepas landas diperkirakan terjadi pada pukul 5.12 malamEDT (2212 GMT atau 3.12 WIB).
Artemis 1 adalah uji terbang pertama program Artemis NASA untuk mengembalikan astronot ke bulan pada tahun 2025. Misi ini merupakan uji coba pertama Sistem Peluncuran Luar Angkasa (SLS), roket NASA yang paling kuat yang pernah ada.
Setelah diluncurkan, Artemis 1 akan menghabiskan lebih dari sebulan terbang ke bulan, memutar satelit alami Bumi dalam orbit yang panjang. Artemis kemudian kembali ke planet kita dan meluncur di Samudra Pasifik di lepas pantai California.
Jika NASA tidak dapat meluncurkan pada bulan ini, kemungkinan mereka harus menunggu hingga Oktober untuk upaya berikutnya.****
///