Jelang Libur Nataru, Pemerintah Diharap Dorong Kemudahan Akses Wisata

Jelang Libur Nataru, Pemerintah Diharap Dorong Kemudahan Akses Wisata

Fajarasia.id – Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Rahayu Saraswati Djojohadikusumo berharap pemerintah bisa memaksimalkan upaya digitalisasi pariwisata serta inovasi teknologi. Hal ini penting dilakukan sebagai upaya mendorong pemerintah dalam meningkatkan kemudahan akses pariwisata di Indonesia, termasuk dari harga tiket transportasi menuju tempat-tempat wisata.

“Soal digitalisasi sangat penting. Digital tidak hanya mempermudah wisatawan tetapi juga mendukung pengelolaan data pariwisata secara efisien,” kata Rahayu, Sabtu (23/11/2024).

Rahayu menjelaskan digitalisasi dapat memberikan kontribusi besar dalam menyusun kebijakan pariwisata berbasis data yang tepat sasaran. Ia lantas mencontohkan akses ke Tiongkok untuk masuk ke Forbidden City hanya perlu menggunakan paspor dengan proses yang cukup cepat dan tidak repot.

“Dengan digitalisasi, kita bisa memiliki data akurat dan mengetahui destinasi wisata mana saja yang telah dikunjungi wisatawan,” ucapnya.

Rahayu menyebut keunggulan dari pariwisata adalah keramahan para pelaku atau pegiat pariwisata. Untuk itu, ia mendorong Pemerintah untuk lebih memperhatikan terkait hospitality pariwisata Indonesia, yang salah satunya lewat peningkatan kualitas pendidikan pelayanan wisata di Tanah Air.

“Dengan keramahan masyarakat Indonesia saya yakin dapat menjadi keunggulan kompetitif di dunia internasional. Karena hospitality kita sebenarnya salah satu terbaik di dunia, bahkan seharusnya bisa mengalahkan Swiss,” ujarnya.

Rahayu lantas menyinggung keberhasilan Poltekpar jurusan hospitality yang berada di peringkat ke-5 terbaik di dunia. Menurutnya, aspek hospitality menjadi kebanggaan Indonesia sehingga harus semakin dikembangkan.

“Ini juga yang saya sampaikan dalam Rapat Kerja Komisi VII DPR RI bersama Menteri Pariwisata Ibu Widiyanti Putri Wardhana kemarin, bahwa perlu adanya kerjasama dan kolaborasi dari berbagai kementerian terkait kalau kita ingin meningkatkan PDB dari sektor pariwisata, Kemenpar tidak bisa sendirian,” tuturnya.****

Pos terkait