Fajarasia.id – Direktur Utama Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada, Darwito menegaskan pentingnya perencanaan matang dalam membuka Fakultas Kedokteran. Menurutnya, kualitas pendidikan kedokteran harus dijaga dengan memastikan fasilitas dan tenaga pengajar yang memadai.
Darwito menjelaskan, membuka fakultas kedokteran baru bukanlah solusi utama untuk kekurangan dokter. Lebih baik meningkatkan kapasitas fakultas kedokteran yang sudah ada dengan menambah kuota mahasiswa.
Ia juga menekankan pentingnya melibatkan dosen berpengalaman, termasuk yang sudah pensiun, untuk mengajar di fakultas kedokteran. “Kita rekrut kembali dosen-dosen yang memang kualitasnya dan juga kapabilitasnya masih membunyi,” ucap Darwito, Senin (20/1/2025).
Pembatasan pembukaan fakultas kedokteran, seharusnya tidak berdampak pada kualitas lulusan. Saat ini, uji kompetensi menjadi mekanisme yang memastikan lulusan memiliki standar kualitas yang sesuai.
Distribusi dokter di seluruh Indonesia masih menjadi masalah meskipun jumlahnya sudah mencukupi. Banyak dokter yang enggan ditempatkan di daerah terpencil karena kurangnya fasilitas dan dukungan yang memadai.
Pemerintah harus fokus pada peningkatan sarana dan prasarana di daerah serta menerapkan kebijakan wajib kerja. “Distribusi itu bisa dilakukan dengan mekanisme, yaitu tentang wajib kerja sarjana yang pernah dilakukan zaman era-era sebelumnya,” kata Darwito.
Dengan peningkatan kapasitas fakultas kedokteran yang sudah ada, diharapkan kualitas pendidikan kedokteran dapat lebih ditingkatkan. Selain itu, penguatan distribusi tenaga medis akan membantu memastikan kebutuhan dokter Indonesia terpenuhi secara merata.****
