Fajarasia.id – BRIN mengatakan, terdapat sejumlah tantangan yang harus dihadapi Indonesia dalam menghadapi ancaman perubahan iklim. Jika tantangan perubahan iklim itu tidak bisa dilewati, ketahanan pangan Tanah Air bakal terancam.
“Pertama, peningkatan suhu di permukaan bumi, kalau hasil penelitian dari tim riset internasional maupun nasional. Penurunan suhu malam sebanyak satu derajat bisa mengurangi produksi sekitar 10 persen dari produksi keadaan normal,” kata Pusat Riset Tanaman Pangan BRIN Yudhistira Nugraha, Rabu (6/3/2024).
Yudhistira mengatakan, terdapat juga tantangan cuaca di malam hari terhadap tanaman pangan. Selama perubahan iklim, pada malam hari, tanaman melakukan respirasi lebih cepat.
“Respirasi ini akan membongkar hasil fotosintesis di siang hari. Akan ada kebocoran hasil,” ucapnya.
Kemudian, Yudhistira juga menyoroti, tantangan terkait dengan lingkungan sekitar akibat perubahan iklim. Seperti kekeringan selama musim el nino, kebanjiran, hingga naiknya permukaan air laut.
“Karena permukaan laut meningkat, adanya salinitas, adanya perkembangan hama penyakit lebih cepat. Dengan kondisi panas siklus mikrorganisme dan serangga lebih cepat daur hidupnya sehingga berkembang biak lebih cepat,” ujarnya.****
