Ini Tampang Komplotan Pembunuh Karyawan MRT di KBT gegara Terlilit Utang

Ini Tampang Komplotan Pembunuh Karyawan MRT di KBT gegara Terlilit Utang

Fajarasia.id – Polisi menetapkan tiga tersangka dalam kasus pembunuhan karyawan MRT berinisial DDY (38) di Kanal Banjir Timur (KBT) Cakung, Jakarta Timur (Jaktim). Ini tampang komplotan pembunuh tersebut.

Dari foto yang diterima Redaksi, tampak R (29) mengenakan pakaian hitam dengan tas selempang. Tersangka IS (31) mengenakan baju berwarna oranye dan tersangka JS (48) mengenakan baju bergaris putih biru berkerah. Ketiganya memiliki peranan masing-masing dalam melakukan aksi kejahatan yang ada.

“R sebagai yang memiliki ide,” kata Kepala Subdirektorat Reserse Mobil (Kasubdit Resmob) Polda Metro Jaya, AKBP Titus Yudho Ully kepada wartawan, Sabtu (11/11/2023).

Sementara itu, tersangka IS sebagai eksekutor atau yang menyerang korban hingga tewas. Terakhir tersangka JS berperan sebagai penadah mobil Toyota Fortuner yang dirampas dari korban DDY.

“IS eksekutor, JS (48) sebagai penadah,” imbuh Titus.

Motif Terlilit Hutang

Sebelumnya, Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Titus Yudho Ully mengajarkan para pelaku membunuh korban DD lantaran terlilit utang.

“Motif dari para pelaku adalah ekonomi, yang mana Saudara R memiliki utang 3 miliar,” kata Kasubdit Resmob Polda Metro Jaya AKBP Titus Yudho Ully, Sabtu (11/11).

Titus menjelaskan para pelaku ingin mengambil mobil korban dengan pura-pura membelinya. Dia mengatakan korban bersama pelaku bertemu untuk menunjukkan bukti transfer pembelian mobil korban.

“Para pelaku ingin mengambil barang korban dengan cara menghilangkan nyawa korban. Pelaku berpura-pura menjadi pembeli mobil Fortuner 2020 milik korban. Kemudian pelaku bertemu dengan korban dan menunjukkan bukti transfer palsu yang telah diedit,” ungkap Titus.

Titus menerangkan korban tidak percaya pada bukti transfer palsu yang diberikan oleh tersangka. Dia mengungkapkan para tersangka melancarkan aksinya ketika hendak mengantar korban pulang.

“Setelah itu, karena korban tidak percaya terhadap bukti transfer palsu tersebut, korban ingin pulang, kemudian diantar oleh para tersangka. Pada saat diperjalanan di dalam mobil, para tersangka melakukan aksinya dengan menyayat leher korban dan menusuk beberapa kali ke dada korban. Kemudian korban dibuang di saluran air BKT Cakung,” jelas Titus.****

Pos terkait