Fajarasia.id – Tanggal 19 Agustus diperingati sebagai Hari Kemanusiaan Sedunia setiap tahunnya. Momen Hari Kemanusiaan ini menjadi pengingat pentingnya peran relawan kemanusiaan.
Hal itu disampaikan Asisten Deputi Kedaruratan dan Manajemen Pasca Bencana Kemenko PMK Nelwan Harahap. Menurut Nelwan, para relawan yang pergi ke daerah bencana atau konflik sangat berjasa dalam upaya membantu sesama.
“Tak peduli sejauh apa, tak peduli bagaimana resiko di lokasi kejadian, mereka tetap datang untuk menyelamatkan dan melindungi yang membutuhkan,” kaya Nelwan dalam keterangan tertulis, Minggu (20/8/2023).
Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menjadi bagian dalam acara tersebut. Nelwan juga menyampaikan tahun ini Indonesia akan mengalami masa El Nino.
Ancaman paling nyata yang akan dihadapi adalah kekeringan, gagal panen, dan kebakaran hutan. Nelwan mengingatkan perlu upaya-upaya preventif untuk mencegah jatuhnya korban dan kerugian.
“Momentum Hari Kemanusiaan Sedunia ini perlu terus berinovasi dalam menghadapi semua potensi bencana di Indonesia,” ucapnya.
“Upaya-upaya serupa perlu dilakukan dengan tetap memperhatikan keterlibatan seluruh unsur pentahelix dan juga melibatkan masyarakat sebagai pelaku juga bukan hanya sebagai sasaran kebijakan,” ujarnya.
UN Resident Coordinator Valerie Julliand mengatakan Hari Kemanusiaan bukan hanya mengenang pekerja kemanusiaan yang gugur saat bertugas. Peringatan ini juga untuk meningkatkan kesadaran akan kenyataan dalam pekerjaan kemanusiaan.
“Tema Hari Kemanusiaan Sedunia tahun ini adalah No Matter What, yang bermakna: bahkan dalam menghadapi kesulitan, bahkan jika teroris membidik para pekerja kemanusiaan, dan bahkan jika melakukan kegiatan kemanusiaan bisa sangat berbahaya, kami terus melanjutkan apa pun yang terjadi,” katanya.
Peringatan Hari Kemanusiaan 2023 bertajuk Humanitarian Night: Commemorating World Humanitarian Day 2023. Kegiatan ini merupakan kerja sama United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (UN OCHA).
Kemenko PMK, Kemensos, BNPB, didukung NGO, INGO, dan para pegiat kemanusiaan juga terlibat dalam kegiatan ini.***