Gencatan Senjata Hamas-Israel, Tiga Tahap Menuju Perdamaian

Gencatan Senjata Hamas-Israel, Tiga Tahap Menuju Perdamaian

Fahjarasia.id – Hamas dan Israel telah sepakat untuk melaksanakan gencatan senjata di Gaza pada 19 Januari 2025. Gencatan senjata ini bertujuan untuk mengakhiri konflik berdarah yang telah berlangsung lebih dari satu tahun.

Simak tiga tahap gencatan senjata menuju perdamaian di Gaza, Palestina, dikutip laman Aljazeera dan beberapa sumber terpercaya lainnya. ‘Ceasefire’ atau gencatan senjata merupakan penghentian perang, dengan memberi kesempatan bagi kedua pihak merundingkan perdamaian.

Pemberhentian agresi ini membawa harapan bagi warga Gaza yang telah lama terkurung dalam konflik. Kesepakatan ini dirancang dalam tiga tahap, dengan masing-masing memiliki tujuan dan rincian tertentu.

1. Tahapan Pertama Gencatan Senjata Gaza

Tahap pertama gencatan senjata Gaza, dimulai 19 Januari 2025, bertujuan membuka jalur perdamaian. Langkah ini juga mencakup pembebasan tawanan, pengiriman bantuan, dan penarikan pasukan Israel dari Gaza.

Sekitar 33 tawanan Israel akan dibebaskan, sementara lebih banyak tahanan Palestina, termasuk yang dihukum seumur hidup, akan dilepaskan. Proses ini diharapkan memberikan kesempatan bagi warga Gaza yang mengungsi untuk kembali ke rumah mereka.

Selain itu, Israel akan membuka penyeberangan Rafah untuk warga Palestina yang terluka, untuk mendapatkan perawatan medis. Penarikan pasukan Israel dari wilayah perbatasan juga diharapkan selesai dalam 50 hari setelah kesepakatan dimulai.

2. Tahapan Kedua Gencatan Senjata Gaza

Tahap kedua dari kesepakatan akan fokus pada pembebasan semua sandera yang masih hidup, termasuk tentara pria. Namun, Hamas bersikeras tidak akan menyerahkan sandera terakhir sampai pasukan Israel sepenuhnya mundur.

Presiden AS, Joe Biden, memastikan gencatan senjata akan berlanjut meski negosiasi memakan waktu lebih dari enam minggu. Namun, Israel menekankan bahwa tidak ada jaminan tertulis yang bisa menghalangi serangan mereka setelah tahap pertama.

3. Tahapan Ketiga Gencatan Senjata Gaza

Sementara itu, untuk tahap ketiga akan berfokus pada pemulangan jenazah sandera yang masih berada di Gaza. Rekonstruksi Gaza juga direncanakan berlangsung selama tiga hingga lima tahun setelah konflik selesai.

Masa depan Gaza pasca-gencatan senjata masih belum jelas, terutama soal siapa yang akan mengelola wilayah tersebut. Amerika Serikat mendorong pembentukan Otoritas Palestina untuk mengelola Gaza bersama mitra internasional.

Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken juga menyatakan pentingnya Otoritas Palestina mengundang mitra internasional dalam rekonstruksi pascaperang. Tujuan utamanya membentuk pemerintahan sementara yang mengelola layanan penting dan mengawasi Gaza.

Keberhasilan rencana tersebut bergantung pada dukungan negara-negara Arab, termasuk Arab Saudi, untuk mencapai perdamaian. Akan tetapi, Arab Saudi menyatakan akan mendukung rencana jika ada jalan menuju pembentukan negara Palestina yang merdeka.***

Pos terkait