Fajarasia.id – Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) menilai penyediaan lapangan kerja menjadi salah satu kunci agar masyarakat menengah tidak turun kelas. Ketua Umum APINDO Shinta Khamdani menyatakan, salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah mendorong UMKM membuka lapangan pekerjaan.
“Kami melihat memang dari segi kuncinya kan di penciptaan lapangan pekerjaan. Dan itu kembali lagi itu bagaimana kita gak bisa bergantung pada industri, tapi juga kepada UMKM,” kata Shinta di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis(5/9/2024).
“Jadi kita juga merupakan salah satu driver (dorongan) untuk meningkatkan kelas menengah,” ujarnya. Shinta menilai memberdayakan UMKM memerlukan stimulus yang lebih produktif untuk bisa berkembang, baik produk maupun permintaan domestik.
“Kemudian juga bisa meningkatkan iklim usaha yang ada supaya kelas menengahnya itu bisa naik. Dan ini sebenarnya jelas ada kaitannya dengan supply dan demand kalau kita lihat dua hal ini yang selalu menjadi prinsipnya,” katanya.
“Satu sisi demand-nya menurun, tapi sisi lain kita juga lihat cotsnya bisnis ini tetap tinggi. Itu jelas akan memengaruhi dan daya beli ini kan masih kuncinya ke situ.”
Sebelumnya Badan Pusat Statistik mencatat tren penduduk kelas menengah di Indonesia kian menurun. Penurunan tersebut terjadi akibat tekanan harga hingga gaya hidup.
Penurunan ini sendiri terjadi sejak pandemi Covid-19 2020 silam. Dimana pada 2019 jumlah kelas menengah tercatat mencapai 57,33 juta orang.
Hingga tahun 2024, tercatat jumlah kelas menengah tersisa 47,85 juta orang. Jumlah tersebut turun 9,48 juta orang atau turun 16,5 persen sejak 2019.***