Fajarasia.id – Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan Didi Sumedi secara resmi menutup Trade Expo Indonesia (TEI) 2023 hari ini. Ditandai dengan berakhirnya penyelenggaraan TEI melalui daring pada 19 Desember 2023.
“Dengan penutupan hari ini, total capaian transaksi TEI 2023 sebesar USD30,5 miliar atau Rp472,8 triliun. Ini jauh melampaui capaian tahun 2022 yang sebesar USD11 miliar,” kata Didi saat acara penutupan di gedung Kementerian Perdagangan, Kamis (21/12/2023).
Dari tota capaian transaksi, senilai USD 25,3 miliar atau setara 401,5 triliun rupiah, berasal dari transaksi TEI secara luring. Pelaksanaan TEI secara luring berlangsung pada 18-22 Oktober 2023 di ICE, BSD Tangerang.
“Tingginya capaian transaksi TEI 2023 tentu menjadi beban berat untuk target TEI tahun depan. Tapi dengan kolaborasi bersama Saya yakin, bisa mencapai transaksi paling tidak sama dengan tahun ini, atau lebih besar,” ucap Didi.
Adapun produk penyumbang transaksi terbesar dalam TEI 2023 adalah batubara dengan nilai transaksi mencapai USD 13,80 miliar. Produk lainnya yaitu produk kimia dan kimia organik (USD 3,73 miliar), produk manufaktur lainnya (USD 3,35 miliar), tenaga kerja formal (USD 2,7 miliar), dan produk elektronik (USD 652,62 juta).
Sedangkan negara penyumbang transaksi terbesar selama TEI 2023 adalah India dengan nilai transaksi mencapai USD 7,58 miliar. Negara lainnya yaitu Malaysia (USD 6,32 miliar), Tiongkok (USD 5,59 miliar), Arab Saudi (USD 2,86 miliar), dan Filipina (USD 926,97 juta).
Menurut Didi, capaian transaksi dalam TEI 2023 kebanyakan dari nota kesepahaman (MoU) dengan para buyer asing sebesar USD24,37 miliar. Capaian lainnya berasal dari business matching USD20 juta dan transaksi harian pameran sebesar USD6,11 miliar.
“MoU biasanya dilakukan dengan para buyer yang sudah percaya dengan produk Indonesia. Ini artinya produk-produk Indonesia sudah diakui dan dipercaya di luar negeri,” ucapnya.
TEI 2023 juga menggelar Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) yang menampilkan 1.000 koleksi busa busana muslim dari 214 desainer Indonesia. JMFW berhasil membukukan transaksi sebesar USD20,9 juta atau Rp 330 miliar.
Adapun mitra dagang dari Malaysia, Indonesia, Thailand, Persatuan Emirat Arab, Prancis. Serta negara Nigeria, Iran, India, Singapura, dan Korea Selatan.
“Pelaksanaan JMFW sekaligus untuk mewujudkan cita-cita Indonesia, menjadi pusat fesyen muslim dunia. Target ini direalisasikan tahun 2024 mendatang,” ujar Didi menutup keterangannya.***