Fajarasia.id – Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menggelar operasi khusus. Ini untuk memastikan keamanan data nasional dari serangan siber selama Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
“BSSN sejak pilpres dan legislatif sudah menggelar operasi pengamatan data dari pilpres hingga pilkada. Tentunya konsep operasinya berlanjut sampai pilkada serentak di wilayah Indonesia,” kata Kepala BSSN Hinsa Siburian dalam keterangannya, Rabu (10/7/2024).
Lebih jauh ia mengungkapkan, operasi pengamanan data tersebut dilakukan untuk mencegah adanya serangan malware atau ransomware. Ini yang mengancam data pemilih dan jumlah suara.
Operasi tersebut nantinya akan dijalankan oleh empat satgas yang berada di bawah naungan BSSN. Diantaranya Satgas keamanan siber, Satgas pengendalian informasi, Satgas Sandi dan Satgas konflik.
Hinsa menjelaskan satgas keamanan akan menjalankan tugas pengamanan, monitoring, proteksi. Serta penanggulangan dan pemulihan data nasional jika mengalami serangan.
“Selanjutnya satgas pengendalian informasi melakukan monitoring dan analisis media sosial dan media massa. Ini untuk menanggulangi berita hoaks atau menyesatkan,” ujarnya.
“Selanjutnya satgas ketiga satgas sandi melaksanakan penerapan fungsi kriptografi. Kontra penginderaan, pengamanan sinyal dan gelar jaringan komunikasi yang aman,” ucapnya
Selanjutnya satgas keempat, ujar dia, yakni melaksanakan mengedukasi masyarakat dengan memberikan kajian hukum. Hingga penyampaian informasi tentang kegiatan satgas pemilu.
“Satgas ini akan berlangsung sejak H-63 pelaksanaan pilkada serentak hingga H+32 di 37 provinsi seluruh Indonesia. Kami memastikan satgas ini akan memperkuat seluruh data nasional terkait pemilu dari serangan siber,” katanya.****