Fajarasia.co – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu menjelaskan dasar pengalihan subsidi BBM menjadi subsidi tunai. Sebab, penyesuaian harga BBM bersubsidi telah dilakukan sejak, Sabtu (3/9/2022).
Subsidi tunai ditujukan kepada masyarakat miskin dan pekerja dengan pendapatan Rp3,5 juta per bulan. Febrio mengatakan, Kementerian Keuangan diminta menghitung kembali subsidi dan kompensasi energi.
Itu, kata dia, juga telah dialokasikan dalam anggaran tahun 2022. “Ketika APBN dimulai 2022, sebenarnya sudah dialokasikan subsidi, dan kompensasi energi itu sebesar Rp152 triliun,” kata Febrio, Rabu (7/9/2022).
“Akan tetapi, ketika harga harga komoditas internasional, khususnya harga pangan dan energi meningkat. Maka, asumsi telah ditetapkan dalam APBN itu harus direvisi ulang, lalu kita minta arahan dari pimpinan,” ujar Febrio.
Menurut dia, arahan dari pimpinan adalah kepeutusan Mei 2022, menjaga daya beli masyarakat. “Tetap menjaga momentum dari pemulihan ekonomi, khususnya konsumsi,” kata Febrio.
Dia mengatakan, saat itu pula, diputuskan APBN perannya supaya kuat. “Terhadap kenaikan harga dari komoditas tersebut,” kata dia.
Febrio menjelaskan situasi komoditas BBM telah tingga, pada saat di angka US$100 per barel. “Sementara di asumsi awal itu adalah US$63. Itu membuat alokasi subsidi dan kompensasi, kemudian membesar lebih dari tiga kali lipat,” kata dia.
“Dari Rp152 triliun menjadi Rp502 triliun. Lalu, kami upsize lagi sesuai arahan Pak Presiden Jokowi, seperti apa subsidi dan kompensasi ini,” ujar dia.
Menurut dia, daya beli masyarakat juga tetap besar, meski harga naik. Bahkan kata dia, output terakhir adalah Rp62 triliun.
“Ini menjadi pertimbangan bagi kita, melihat bahwa besarnya kenaikan subsidi dan kompensasi energi jadi terlalu besar. Dan setelah kita evaluasi juga, ini semakin tidak tepat sasaran,” ujar Febrio.
“Kenapa? Lebih dari 70 persen yang menikmati subsidi dan kompensasi energi ini, ternyata adalah mereka kelompok mampu. Adalah yang memiliki kendaraan, dan sebenarnya bukan sasaran dari subsidi ini,” kata Febrio.****