Fajarasia.id – Pemerihati lingkungan mengingatkan pemerintah untuk memitigasi potensi sampah sisa makanan atau food waste, program Makan Bergizi Gratis (MBG). Pasalnya sampah sisa makanan itu jika tidak dikelola dengan baik dan bijak, maka dikhawatirkan akan menimbulkan permasalahan baru.
Aktivis Lingkungan dari Komunitas Peduli Ciliwung (KPC), Suparno Jumar menyebut bahwa jika tidak di kelola dengan baik, sisa sampah akan berdampak serius. Sampah sisa makanan yang ditimbulkan akan berdampak pada luas terhadap lingkungan hingga memicu peningkatan pemanasan global.
Untuk itu dirinya mengimbau agar program yang baik ini harus diiringi dengan upaya konkrit terkait pengelolaan sampah sisa makanan. Salah satunya yang dapat dimulai dari pemilahan sampahnya.
“Saya sepakat program ini tujuannya mulia dan baik namun harus diikuti dengan langkah baik berikutnya. Kalau berbicara di aspek pengolahan sampah, pemilahan sampah saja belum selesai dan banyak sampah organik sisa makanan atau food waste,”ujarnya.
“Ketika dicampur itu kan menjadi problem, karena akan berpengaruh pada kesehatan lingkungan baik di sekitar TPS, atau TPA. Ini karena sisa makanan ini akan berpotensi menjadi gas metan yang berkontribusi besar terhadap pemanasan global,” kata Suparno Jumar lagi, Senin(27/1/2025).
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bogor, Deni Wismanto mengatakan, pihaknya berupaya melakukan pendekatan edukasi. Khususnya kepada stakeholder kependidikan yang menjadi target penerima manfaat MBG ini.
Dirinya segera berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan, untuk dapat memberikan sosialisasi dan edukasi kepada sekolah. Yakni bagaimana melakukan pengelolaan sampah sisa makanan, agar tidak berdampak terhadap lingkungan.
“Ini terus dievaluasi dari porsi dan lainnya perlu diukur, tetapi seandainya ada food waste juga kita akan dorong edukasi ke sekolah-sekolah. Yakni bagaimana mereka juga bisa menangani sisa makanan ini secara lingkungannya baik.”ucapnya.
“Kita coba dorong sekarang ini dari sekolah adiwiyata, dalam waktu dekat kita komunikasi dengan Disdik. Kita undang beberapa kepala sekolah untuk kita lakukan sosialisasi teknis penanganan sisa makanan ini agar biaa dikelola dengan efektif,” kata Deni Wismanto.
Beberapa cara dan upaya untuk bisa mengelola sampah organik sisa makanan ini, diantaranya mengolah menjadi budidaya magot dan pupuk kompos. Meski begitu para penerima manfaat diimbau untuk selalu menghabiskan makanan dari program MBG ini, agar tidak menyisakan sampah.****